Jalan tengah memahami iklan Antara realitas, representasi dan simulasi
Ekonomi Masyarkat Saat ini diwarnai dengan hasrat belanja yang luar biasa, Fenomena gila belanja (shopaholic) tumbuh lewat critaan-critaan dimana pembeli terhipnotis dan dapat terpuaskan hasratnya dengan membeli komoditi yang diiklan . Dua metode yang bertentangan dalam hal obyektifitas versus suby...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Buku Teks |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
Pustaka Pelajar
2002
|
| Subjects: | |
| Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=14557 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Ekonomi Masyarkat Saat ini diwarnai dengan hasrat belanja yang luar biasa, Fenomena gila belanja (shopaholic) tumbuh lewat critaan-critaan dimana pembeli terhipnotis dan dapat terpuaskan hasratnya dengan membeli komoditi yang diiklan . Dua metode yang bertentangan dalam hal obyektifitas versus subyektifitas digunakan untuk memahami fenomena iklan disekitar kita. "jalan Tengah" dihasilkan dari kombinasi dari kedua metode tersebut. bagi kaum penganut metode semiotika strukturalis, iklan jelas berakar pada realitas kongkret, adalah suatu mustahil diiklankan kalau tidak ada referensi sosialnya, karena khalayak tidak akan mampu memahami iklan. Dalam kontek kajian ini iklan dipahami sebagai teks, dan teks adalah tanda. maka teks-teks iklan tersebut diinterpretasikan dengan tafsir dekonstruktif post strukturalis. |
|---|