Panakawan Yogyakarta : Bnetuk, makna, dan fungsi golongan tengen dan kiwa

Buku ini menjelaskan mengenai punawakan tengen yang disebut prepat sebagai pamomong satria yang terdiri dari semar, nala gareng, petruk, dan bagong. Punakawan kiwa merupakan abdi (batur) dari tokoh yang berwatak angkara murka terdiri dari togog dan bilung. Penciptaan bentuk punakawan terinspirasi ol...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Sunarto
Format: Partitur/Praktek Musik
Language:Indonesian
Published: BP ISI Yogyakarta 2012
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=16857
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Buku ini menjelaskan mengenai punawakan tengen yang disebut prepat sebagai pamomong satria yang terdiri dari semar, nala gareng, petruk, dan bagong. Punakawan kiwa merupakan abdi (batur) dari tokoh yang berwatak angkara murka terdiri dari togog dan bilung. Penciptaan bentuk punakawan terinspirasi oleh bentuk abdi dalem palawija atau pada mataram kuno termasuk golongan watak I'jro (orang yang dikasihi sultan), yaitu orang cacat memiliki daya sakti. Punakawan berpasangan berdasar pada satuan dua, satuan lima,, dan satuan Sembilan, yang dilatarbelakangi budaya hindu, islam, jawa-islamdan tradisi setempat. Makna punakwan secara semantic dan fisik menunjukkan beberapa nilai yang berguna bagi kehidupan. Fungsi punakawan berdasar 3 lakon yaitu petruk dukun, semar mbangun kayangan dan wahyu setyo wacana diketahui sebagai tokoh punakwan berfungsi sebagai penasehat, pelindung, media penerangan, penghibur, dan pembantu.