Bentuk Penyajian Jatilan Surengpati di Kampung Jlagran
Secara umum tari jatilan dipahami sebagai salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya termasuk tarian yang paling tua di Jawa. Tari yang selalu dilengkapi dengan properti berupa kuda kepang ini lazimnya dipertunjukkan sampai klimaksnya, yaitu keadaan tidak sadar diri...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17162 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Secara umum tari jatilan dipahami sebagai salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya termasuk tarian yang paling tua di Jawa. Tari yang selalu dilengkapi dengan properti berupa kuda kepang ini lazimnya dipertunjukkan sampai klimaksnya, yaitu keadaan tidak sadar diri pada sebagian atau bahkan semua penari. Berbeda dengan jatilan pada umumnya, Jatilan Surengpati memiliki fungsi yang lebih mengarah pada hiburan dan tontonan untuk masyarakat, dengan menampilkan gerak yang lebih bervariasi dengan lakon yang menyesuaikan tempat dan acara. Jatilan Surengpati menampilkan 4 babak, dari babak 1 hingga 3 menampilkan lakon prajurit Mataram saat latihan berperang, untuk babak 4 tetap menampilkan lakon prajurit Mataram namun ditambah dengan tokoh buto, bujangganong, dan sisingaan yang mana tokoh ini dimunculkan untuk mengganggu para prajurit saat berperang hingga berujung pada keadaan tidak sadarkan diri pada penari, dan mencapai acara pungkasan atau mencapai puncaknya. Untuk mempertegas gerak dan koreografi didukung dengan rias dan kostum yang menyesuaikan lakon atau peran yang dijalani |
---|