Perancangan Film Dokumenter Kain Tapis Lampung Dalam Perspektif Historis Dan Fungsi
Pada perkembangannya, generasi-generasi muda selaku ahli waris kebudayaan umumnya dalam konteks masyarakat asli Lampung, sedikit kekurangan referensi teoretik, falsafah, maupun ketidakpahaman atas nilai-nilai intrinsik yang tersirat dalam motif-motif kain tapis. Kemiskinan pemahaman tentang nilai fi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17220 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pada perkembangannya, generasi-generasi muda selaku ahli waris kebudayaan umumnya dalam konteks masyarakat asli Lampung, sedikit kekurangan referensi teoretik, falsafah, maupun ketidakpahaman atas nilai-nilai intrinsik yang tersirat dalam motif-motif kain tapis. Kemiskinan pemahaman tentang nilai filosofis yang terkandung dalam kain tapis Lampung menjadi salah satu faktor mengapa kain tapis Lampung belum banyak dilirik dan dikenal oleh masyarakat luas. Solusi yang penulis realisasikan dalam bentuk film dokumenter kain tapis Lampung diharapkan mampu menyampaikan informasi yang lebih renyah, lugas, komprehensif, dan memampukan sekaligus mempermudah masyarakat asli Lampung dalam mengakses informasi tentang kain Tapis. Melalui realisasi film dokumenter ini, segi edukatif, dan kognitif dalam kandungan kain tapis dapat dibuka lebih lebar sebagai sarana pembelajaran. Film dokumenter merupakan salah satu wujud bentuk komunikasi visual dan verbal, dengan mewujudkan kedua elemen ini diharapkan informasi yang akan ditranformasikan ke penonton dapat ditangkap dengan baik, penggunaan film dokumenter dengan perpaduan beberapa teori-teori dalam film film dokumenter seperti, cara bertutur direct cinema yang dikompilasikan dengan jenis dokudrama serta ditambah dengan elemen animasi dalam upaya merekontruksi kejadian masa lampau diharapkan menambah kasanah dan memberi varian baru dalam penciptaan sebuah karya film dokumenter |
---|