Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis
ulisan ini mengupas kesenian Ronggeng Amen dari Kabupaten Ciamis sebagai identitas masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tari adalah segi budaya merupakan wujud yang penting dalam membaca ‘pandangan dunia’ dan ‘perasaan dunia’ masyarakatnya. Sehingga salah satu faktor t...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17504 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-17504 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-175042014-12-10T08:16:54Z Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis MELATI, Dewi Tari Klasik - Ciamis Tari Tradisonal Ronggeng Amen FSP ISI Yogyakarta 2014 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17504 ST-PKJ/Mel/r/2014 ulisan ini mengupas kesenian Ronggeng Amen dari Kabupaten Ciamis sebagai identitas masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tari adalah segi budaya merupakan wujud yang penting dalam membaca ‘pandangan dunia’ dan ‘perasaan dunia’ masyarakatnya. Sehingga salah satu faktor tarian itu tercipta karena adanya sudut pandang pemikiran masyarakatnya, dan mewakili perasaan atau tingkah laku kebiasaan, adat dari masyarakatnya sendiri. Asumsi dasar dari strukturalisme Levi-Strauss adalah adanya anggapan bahwa berbagai aktivitas sosial dan hasilnya, seperti misalnya upacara ritual, sistem-sistem kekerabatan dan perkawinan, pola tempat tinggal, pakaian, dan sebagainya, secara formal semuanya dapat dikatakan sebagai bahasa-bahasa, atau merupakan perangkat tanda dan simbol, yang menyampaikan pesan-pesan tertentu. Maka dari itu terdapat ketertaatan serta keterulangan pada berbagai fenomena tersebut. Menyusun suatu struktur pada gejala-gejala budaya seperti struktur sebuah mitos, suatu sistem kekerabatan, sebuah upacara ritual, dan sebuah kostum.dalam hal ini setiap gejala dipandang memiliki strukturnya sendiri-sendiri. Para ahli strukturalis berpendapat bahwa relasi-relasi suatu fenomena budaya dengan fenomena-fenomena yang lain pada titik waktu tertentu inilah yang menentukan makna fenomena tersebut. Ronggeng Amen salah satu kesenian tari yang tercipta dari masyarakat Ciamis sendiri, yang bercikal bakal dari kesenian Ronggeng Gunung. Relasi sebuah peristiwa dengan seni pertunjukan ditonjolkan dalam sejarah atau asal-usul terciptanya Ronggeng Gunung sebagai cikal bakal dari Ronggeng Amen. Mitos-mitos mengenai nama daerah di sekitar wilayah Ciamis ternyata ada pula yang terkait dengan lahirnya salah satu kesenian khas Kabupaten Ciamis, yaitu Ronggeng Gunung. Akan nampak jelas, Ronggeng Amen sebagai identitas masyarakat Kabupaten Ciamis apabila diteliti melalui analisis struktur pertunjukan, analisis struktur lagu, dan analisis struktur ceritanya, sehingga terdapat sebuah relasi di baliknya yang tidak semena-mena. Yogyakarta xv, 129 hlm.: ilus.; 30 cm. ST-PKJ/ http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Tari Klasik - Ciamis Tari Tradisonal Ronggeng Amen ST-PKJ/ |
spellingShingle |
Tari Klasik - Ciamis Tari Tradisonal Ronggeng Amen ST-PKJ/ MELATI, Dewi Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
description |
ulisan ini mengupas kesenian Ronggeng Amen dari Kabupaten Ciamis sebagai identitas masyarakat Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tari adalah segi budaya merupakan wujud yang penting dalam membaca ‘pandangan dunia’ dan ‘perasaan dunia’ masyarakatnya. Sehingga salah satu faktor tarian itu tercipta karena adanya sudut pandang pemikiran masyarakatnya, dan mewakili perasaan atau tingkah laku kebiasaan, adat dari masyarakatnya sendiri. Asumsi dasar dari strukturalisme Levi-Strauss adalah adanya anggapan bahwa berbagai aktivitas sosial dan hasilnya, seperti misalnya upacara ritual, sistem-sistem kekerabatan dan perkawinan, pola tempat tinggal, pakaian, dan sebagainya, secara formal semuanya dapat dikatakan sebagai bahasa-bahasa, atau merupakan perangkat tanda dan simbol, yang menyampaikan pesan-pesan tertentu. Maka dari itu terdapat ketertaatan serta keterulangan pada berbagai fenomena tersebut. Menyusun suatu struktur pada gejala-gejala budaya seperti struktur sebuah mitos, suatu sistem kekerabatan, sebuah upacara ritual, dan sebuah kostum.dalam hal ini setiap gejala dipandang memiliki strukturnya sendiri-sendiri. Para ahli strukturalis berpendapat bahwa relasi-relasi suatu fenomena budaya dengan fenomena-fenomena yang lain pada titik waktu tertentu inilah yang menentukan makna fenomena tersebut. Ronggeng Amen salah satu kesenian tari yang tercipta dari masyarakat Ciamis sendiri, yang bercikal bakal dari kesenian Ronggeng Gunung. Relasi sebuah peristiwa dengan seni pertunjukan ditonjolkan dalam sejarah atau asal-usul terciptanya Ronggeng Gunung sebagai cikal bakal dari Ronggeng Amen. Mitos-mitos mengenai nama daerah di sekitar wilayah Ciamis ternyata ada pula yang terkait dengan lahirnya salah satu kesenian khas Kabupaten Ciamis, yaitu Ronggeng Gunung. Akan nampak jelas, Ronggeng Amen sebagai identitas masyarakat Kabupaten Ciamis apabila diteliti melalui analisis struktur pertunjukan, analisis struktur lagu, dan analisis struktur ceritanya, sehingga terdapat sebuah relasi di baliknya yang tidak semena-mena. |
format |
Tugas Akhir |
author |
MELATI, Dewi |
author_facet |
MELATI, Dewi |
author_sort |
MELATI, Dewi |
title |
Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
title_short |
Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
title_full |
Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
title_fullStr |
Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
title_full_unstemmed |
Ronggeng Amen Sebagai Identitas Masyarakat Ciamis |
title_sort |
ronggeng amen sebagai identitas masyarakat ciamis |
publisher |
FSP ISI Yogyakarta |
publishDate |
2014 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17504 |
_version_ |
1741197480637235200 |