In Illah Aku

Karakter sifat setiap individu manusia terbentuk karena adanya pewarisan sifat dari pembawa gen, setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Individu seorang terbentuk dari perpaduan antara faktor genotip dan fenotip. Karya tari ini berjudul In Illa...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NURMASYITOH, Siti
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
DNA
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17563
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Karakter sifat setiap individu manusia terbentuk karena adanya pewarisan sifat dari pembawa gen, setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia yang persis sama. Individu seorang terbentuk dari perpaduan antara faktor genotip dan fenotip. Karya tari ini berjudul In Illah Aku, dengan tema pembentukan manusia yang menggunakan tipe tari dramatik, untuk memusatkan perhatian pada sebuah kejadian atau suasana yang tidak menggelarkan cerita. Tipe dramatik tersebut terbagi tiga bagian yakni; bagian awal, gambaran sperma, bagian tengah menggambarkan tiga karakter yang dimiliki manusia (maskulin, feminim, dan kekanak-kanakan), dan bagian ending menggambarkan tentang persilangan DNA. Garapan ini mode penyajiannya bersifat simbolis representasional, contohnya, kain merupakan penggambaran sperma, topeng tiga wajah merupakan gambaran karakter manusia dan tali elastis yang menjulur dari atas para-para stage kemudian digerakkan dengan tempo cepat akan menghasilkan efek desain yang merupakan gambaran jaringan DNA. Pengalaman empiris dan kejadian-kejadian pada lingkungan di sekitar kita merupakan sumber inspirasi yang tidak akan ada habisnya untuk dijadikan ide kreatif bila diamati lebih mendalam, ditanggapi dan dicermati secara terus menerus akan menjadi hal yang sangat menarik dan bisa dikembangkan atau dituangkan menjadi bentuk karya seni. Karya tari ini merupakan wujud apresiasi bahwa ide mencipta sebuah karya tari dapat berasal dari apa saja, termasuk dari apa yang kita rasakan pada diri kita sendiri