Kajian Semiotik Pada Iklan Pemutih Pond’s Dalam Majalah Gogirl! Edisi Tahun 2013
Kajian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis semiotika komunikasi visual yang terdiri dari tiga tahapan analisis, yakni identifikasi, deskripsi, serta analisis dan interpretasi. Untuk mendukung dan menjawab rumusan masalah penelitian, maka kerangka konseptual a...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Program Pascasarjana ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=17689 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Kajian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis semiotika komunikasi visual yang terdiri dari tiga tahapan analisis, yakni identifikasi, deskripsi, serta analisis dan interpretasi. Untuk mendukung dan menjawab rumusan masalah penelitian, maka kerangka konseptual atau teori yang digunakan adalah teori semiotika Roland Barthes sebagai teori utama, serta ideologi Louis Althusser, teori Desain Komunikasi Visual, serta teori periklanan sebagai teori penunjang. Dari analisis teoretik yang dilakukan terhadap iklan Pond’s White Beauty pada majalah GoGirl! Edisi tahun 2013 didapatkan kesimpulan penelitian bahwa: 1) Iklan Pond’s White Beauty pada majalah GoGirl! Edisi tahun 2013 mengekpresikan makna konotasi tentang kecantikan dan pesona wanita modern, dan tentang kesempurnaan perempuan, atau mitos konsumerisme, dan makna konotasi tentang pesona wanita Timur dan eksotisme negeri Timur, atau sebagai mitos orientalisme, 2) Dalam iklan ini, ideologi kapitalisme global mendistorsi realitas dengan memproduksi mitos tentang pesona perempuan modern, kesempurnaan perempuan, dan pesona dunia Timur. Melaui mitos konsumerisme dan orientalisme tersebut, ideologi kapitalisme global menginterpelasi individu sebagai subyek, dengan pesan ideologis yang menawarkan nilai-nilai kecantikan, modernitas, intelektual, status tinggi, gairah, kejujuran, kesopanan, keluhuran nilai-nilai Timur guna kepentingan akumulasi kapital. Temuan yang didapatkan dari kajian ini, dalam mitos konsumerisme, individu didorong untuk bersikap konsumtif melalui penawaran nilai-nilai kecantikan dan kesempurnaan perempuan, sedangkan pada mitos orientalisme, individu didorong untuk memahami Timur sebagai sesuatu yang eksotis, sesuatu yang agung, dan memiliki daya tarik, sesuai dengan kacamata atau konstruksi bangsa Barat terhadap negeri Timur |
---|