Bentuk penyajian kesenian topeng purba di desa tuk songo, kecamatan Borobudur kabupaten Magelang

Kesenian topeng purba di dirikan oleh seorang santri bernama ali munjamil pada tahun 1940 dengan melibatkan sekitar 80 pemain. Pada mulanya kesenian ini berbentuk shalawat dengan di iringi musik terbangan dengan syair lagu dari kitab berzanji. Kesenian yang semula bernama subanul muslimin ini terben...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SETIYAWATI, Eka
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2003
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18129
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kesenian topeng purba di dirikan oleh seorang santri bernama ali munjamil pada tahun 1940 dengan melibatkan sekitar 80 pemain. Pada mulanya kesenian ini berbentuk shalawat dengan di iringi musik terbangan dengan syair lagu dari kitab berzanji. Kesenian yang semula bernama subanul muslimin ini terbentuk dengan latar belakang tuk songo yang pada saat itu suasananya sangat rawan akibat pergolakan sosial, politik, ekonomi dan budaya. Kesenian ini kemudian diubah menjadi kesenian topeng semenjak bertambhanya jumlah pemain yang mayoritas pendukungnya adalah penari wayang orang namun tidak mengubah tujuan semula yakni sebagai dakwah agama islam. perkembnagn selanjutnya nama kesenian ini diubah menjadi topeng kawedhar. Kesenian topeng purba ditinjau dari sudut koreografinya dengan menggunakan analisis struktural.