Makna lakon wahyu widayat tradisi pedalangan Ngayogyakarta
Lakon wahyu widayat menceritakan tentang turunnya wahyu widayat sebagai penentu pancer ratu tanah jawa. Ada 4 tokoh yang memperebutkan kedudukan pancer ratu yaitu irawan, antarejo, gatutkaca dan abimanyu. Dalam proses pewahyuan sangat dipengaruhi peran gajah antisura. Atas dasar proses masing-masin...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Lembaga Peneltian ISI Yk
2003
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18398 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Lakon wahyu widayat menceritakan tentang turunnya wahyu widayat sebagai penentu pancer ratu tanah jawa. Ada 4 tokoh yang memperebutkan kedudukan pancer ratu yaitu irawan, antarejo, gatutkaca dan abimanyu. Dalam proses pewahyuan sangat dipengaruhi peran gajah antisura. Atas dasar proses masing-masing pada akhirnya dikisahkan bahwa abimanyu yang paling berhak atas wahyu widayat dan didudukkan sebagai pancer ratu tanah jawa. Melalui pendekatan etimologi kontekstual dalam paradigma mite-ritual diperoleh kesimpulan bahawa lakon wahyu widayat meruapakn hasil transformasi aspek rajawali dewa indra dalam rangka membentuk pancer ratu tanah jawa yang di idealkan masyarakatnya. Perkembangan wayang telah mengakibatkan adanya peruabhan yang disesuiakan dengan situasi dan kondisi jamannya. Namun demikian dalam proses transformasi aspek rajawi dewa indra dalam rangka membentuk pancer ratu tanah jawa yang di idealkan masyarakatnya. Perkembangan wayang telah mengakibatkan adanya peruabhan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi jamannya. Namun demikian dalam proses transformasi nya mengalami kontinuitas sekaligus diskontinuitas secara bersamaan. Proses kontinuitas terjadi pada penggunaan konsep-konsep dasar wayng, sedangkan proses diskontinuitas terjadi pada bentuk simbol yang digunakan. |
---|