Manajemen Produksi dan Proses Penciptaan Teater Monolog Butet Kertaradjasa Matinya Toekang Kritik Karya Agus Noor
Tujuan dari penellitian ini adalah pertama mengetahui proses penciptaan teater monolog dari ide, teks monolog, proses produksi, sampai menjadi sebuah karya teater monolog Matinya Toekang Kritik. Kedua mendeskripsikan peran dan kontribusi jmasing-masing personal dalam penggarapan karya teater monolog...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Lembaga Penelitian ISI Yogyakarta.
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=18856 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Tujuan dari penellitian ini adalah pertama mengetahui proses penciptaan teater monolog dari ide, teks monolog, proses produksi, sampai menjadi sebuah karya teater monolog Matinya Toekang Kritik. Kedua mendeskripsikan peran dan kontribusi jmasing-masing personal dalam penggarapan karya teater monolog tersebut. Ketiga mendeskripsikan model manajemen produksi yang digunaka dalam mengurus dan mengelola karya teater monolog tersebut. Keempat merumuskan hubungan model manajemen produksi dan konsep penciptaan karya teater momnolog tersebut. Penellitian ini diharpakan dapat memberikan kontribusi posisitif terhadap pengembangan kajian-kajian teater, khususnya: 1) Memberikan sumbangan pemikiran bagi proses penciptaan teater monolog dengan capaian estetis optimel dan memikat penikmat yang dilakukan oleh Butet Kartaredjasa dan kawan-kawan, 2) Memberikan formula praktis di balik sebuah keberhasilan karya teater monolog bagi proses pemberlajarn teater modern, baik dilingkungan akademik maupun masyarakat luas, 3) Mengungkapkan proses dan dapur teater monolog yang dilakukan kreator Butet Kartaredjasa bersama tim kreatifnya dengan mode manajemen produksi yang mampu memotivasi seluaruh awak pentas yang terlibat didalamnya. 4) Memberikan penguatan pada fungsi dan peran dramaturg dalam memilih dan menganalisis teks, membuat konsep pertunjukan serta model keproduksian untuk mencapai kualitas estetis yang optimal. |
---|