Kapata dalam kajian semiotika menurut teori trikotomi Peirce

Didaerah Maluku Tengah nyanyian rakyat atau folk song lazimnya disebut kapata. Kapata adalah ucapan yang suci dan mempunyai kekuatan, biasanya dinyanyikan atau dilafalkan seperti sebuah sajak. Kapata biasanya disajikan dalam upacara ritual adat di Maluku seperti pelantikan raja, pembongkaran dan mem...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: LATUPEIRISSA, Nelsono Anesry
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS ISI Yogyakarta 2011
Subjects:
TES
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19517
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Didaerah Maluku Tengah nyanyian rakyat atau folk song lazimnya disebut kapata. Kapata adalah ucapan yang suci dan mempunyai kekuatan, biasanya dinyanyikan atau dilafalkan seperti sebuah sajak. Kapata biasanya disajikan dalam upacara ritual adat di Maluku seperti pelantikan raja, pembongkaran dan membangun rumah adat (baeleo), dan peresmian rumah adat. Penelitian ini memfokuskan pada kapata yang disajikan dalam pelantikan raja di negeri Allang Maluku Tengah.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan etnomusikologi. Untuk mengetahui tanda-tanda apa saja yang ada pada kapata, akan dilakukan analisis semiotika dengan menggunakan teori dari Peirce tentang trikotomi. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana proses tranmisi kapata, digunakan teori Merriam tentang tiga tahapan dalam musik yaitu, konsep, bunyi musik dan perilaku.