Perkembangan bentuk pertunjukan sakura dalam konteks kehidupan masyarakat Lampung Barat tahun 1986-2009

Dalam disertasi ini disebutkan bahwa terwujudnya seni sakura sebagai ajang ngejalang/berkumpulnya masyarakat Liwa untuk saling bermaaf-maafan pada saat idul fitri, memberikan nuansa yang sangat damai, sehingga terciptalah kerukunan dalam masyarakat. Sakura yang sudah mentradisi dikalangan masyarakat...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MUSTIKA, I Wayan
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPS UGM Yogyakarta 2011
Subjects:
DIS
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19587
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Dalam disertasi ini disebutkan bahwa terwujudnya seni sakura sebagai ajang ngejalang/berkumpulnya masyarakat Liwa untuk saling bermaaf-maafan pada saat idul fitri, memberikan nuansa yang sangat damai, sehingga terciptalah kerukunan dalam masyarakat. Sakura yang sudah mentradisi dikalangan masyarakat Liwa tidak hanya memperkenalkan sakura sebagai seni hiburan pada saat idul fitri, namun dari sisi perubahan sosial masyarakatnya mengakibatkan perkembangan sakura semakin dikenal oleh masyarakat luas. Awal mulanya seni sakura digunakan untuk syukuran hasil panen padi dan keselamatan desa oleh leluhurnya orang Lampung yaitu buay tumi, berkembang menjadi ajang silaturahmi untuk menyambut idul fitri. Kemudian, seni sakura berkembang pula dengan berbagai bentuk penampilan seperti sakura nyakak buah, sakura parade keliling desa, sakura penyambutan tamu, sakura seribu wajah dan sakura sebagai tari kreasi. Ini mencerminkan ada kemajuan dalam kehidupan masyarakat Liwa terhadap usaha pelestarian seni sakura sebagai warisan budaya nenek moyangnya.