Pengamatan bentuk dan gaya tari burisrawa wuyung di kasunanan surakarta

Tari Burisrawa Wuyung merupakan sebuah bentuk tarian tunggal, yang diciptakan oleh Sri Sunan Paku Buwana X pada tahun 19887. Tari tersebut menggambarkan seorang Ksatria Mandaraka yang jatuh cinta kepada putri Madukara yang seolah-olah berada didekatnya yaitu Dewi Wara Sembadra.Fungsi dari tari ini b...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PRABOWO, Jati
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FKS ISI Yk 1990
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=19786
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Tari Burisrawa Wuyung merupakan sebuah bentuk tarian tunggal, yang diciptakan oleh Sri Sunan Paku Buwana X pada tahun 19887. Tari tersebut menggambarkan seorang Ksatria Mandaraka yang jatuh cinta kepada putri Madukara yang seolah-olah berada didekatnya yaitu Dewi Wara Sembadra.Fungsi dari tari ini bersifat sebagai hiburan raja, tanpa latar belakang ritual seperti pada tari-tarian lainnya. Walaupun demikian, tarian ini adalah satu bentuk tari tunggal sebagai lelangen beksan Sang Raja.Konsep tari Burisrawa Wuyung tersebut berawal dari pantun Jawa atau tembang Jawa sebagai lagu-lagu dolanan (lagu-lagu permainan anak-anak Jawa) yang diciptakan oleh Sri Sunan Paku Buwana X dengan judul "Witing Kelapa". Isinya mengungkapkan perasaan beliau terhadap permaisuri ke dua, yaitu gejolak jiwa dan asmaranya. Maka dari itu bentuk penyajiannya bertemakan romantis serta gaya geraknya mengarah ke gerak rasa humor atau rasa gecul.Dari keseluruhan bentuk tarinya, tari Buriswara Wuyung ini terbagai menjadi tiga bagian yaitu bagian awal, bagian pokok tari, dan bagian akhir.Pada bagian awal dan bagian akhir mempunyai satu motif panjang yaitu motif jalan, yang diikuti dengan irama ada-ada pathet manyura. Sedangkan pada bagian pokok tari terbagai menjadi dua sub bagian yaitu Gugus jogedan dari gugur Kiprahan.