Perkembangan kesenian rakyat "campur" di desa Bringin Srumbung kabupaten Magelang.
Sejak pertama kali kesenian campur muncul di desa Bringin dan kemunculannya kembali sejak 1983 sampai dengan sekarang, kesenian campur jumlah penarinya sekitar 30-45 orang terdiri dari lai-laki yang berusia antara 15 tahun-40tahun, kesenian ini dapat pula disebut sebagai kesenian yang berbentuk arak...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
BP ISI Yk
1992
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=22035 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Sejak pertama kali kesenian campur muncul di desa Bringin dan kemunculannya kembali sejak 1983 sampai dengan sekarang, kesenian campur jumlah penarinya sekitar 30-45 orang terdiri dari lai-laki yang berusia antara 15 tahun-40tahun, kesenian ini dapat pula disebut sebagai kesenian yang berbentuk arak-arakan. Kesenian ini pada mulanya berfungsi sebagai alat pemersatu dari berbagai kelompok masyarakat, kesenian ini juga dimaksudkan sebagai lambang pemersatu sekaligus lambang perjuangan bagi masyarakat, disamping itu kesenian ini berfungsi sebagai ikatan kerukunan bagi sesama warga. |
---|