Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta
Kesimpulan :Pada dasarnya wanda topeng klasik gaya khas Yogyakarta, di buat karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Yaiut membedakan topeng yang sama namanya tetapi beda karakternya. Misalkan topoeng tersebut sedang dipakai untuk sowan menghadap sang raja, sedang marah, sedang bahagia, dan lain...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yk
1993
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=23358 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-23358 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-233582015-04-14T08:41:58Z Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta MULYONO, Joko gaya kriya kayu topeng klasik FSR ISI Yk 1993 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=23358 KK/Mul/s/1993 Kesimpulan :Pada dasarnya wanda topeng klasik gaya khas Yogyakarta, di buat karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Yaiut membedakan topeng yang sama namanya tetapi beda karakternya. Misalkan topoeng tersebut sedang dipakai untuk sowan menghadap sang raja, sedang marah, sedang bahagia, dan lain sebagainya. Didalam pembuatan wabda tpoeng klasik tersebut tidak terlepas dengan ketentuan - ketentuan yang terdapat pada bentuk ( mata, hidung, mulut ) dan juga warna. Kesemuanya itu merupakan satu kesatuan yang membentuk sebuah karakter pada umumnya. Yogyakarta viii, 124 hal. : il. ; 30 cm KK http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
gaya kriya kayu topeng klasik KK |
spellingShingle |
gaya kriya kayu topeng klasik KK MULYONO, Joko Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
description |
Kesimpulan :Pada dasarnya wanda topeng klasik gaya khas Yogyakarta, di buat karena mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Yaiut membedakan topeng yang sama namanya tetapi beda karakternya. Misalkan topoeng tersebut sedang dipakai untuk sowan menghadap sang raja, sedang marah, sedang bahagia, dan lain sebagainya. Didalam pembuatan wabda tpoeng klasik tersebut tidak terlepas dengan ketentuan - ketentuan yang terdapat pada bentuk ( mata, hidung, mulut ) dan juga warna. Kesemuanya itu merupakan satu kesatuan yang membentuk sebuah karakter pada umumnya. |
format |
Tugas Akhir |
author |
MULYONO, Joko |
author_facet |
MULYONO, Joko |
author_sort |
MULYONO, Joko |
title |
Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
title_short |
Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
title_full |
Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
title_fullStr |
Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
title_full_unstemmed |
Studi tentang topeng klasik gaya Yogyakarta |
title_sort |
studi tentang topeng klasik gaya yogyakarta |
publisher |
FSR ISI Yk |
publishDate |
1993 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=23358 |
_version_ |
1741198663173013504 |