Motih Hias Alas-alasan pada Batik dalam Ritual Tingalan Jumenengan dan Perkawinan di Keraton Kasunanan Surakarta
Motif hias alas-alasan merupakan motif yang mempresentasikan fenomena alas atau gunung. Motif hias yang unik dan karakteristik karena berbeda dengan tradisi penggambaran batik pada umumnya dan batik keraton pada khususnya. pemahaman thd eksistensi motif tsb meniscayakan suatu pendekatan yang bersifa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
UGM Yk
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=24785 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Motif hias alas-alasan merupakan motif yang mempresentasikan fenomena alas atau gunung. Motif hias yang unik dan karakteristik karena berbeda dengan tradisi penggambaran batik pada umumnya dan batik keraton pada khususnya. pemahaman thd eksistensi motif tsb meniscayakan suatu pendekatan yang bersifat komprehensif. Suatu pendekatan yang memungkinkan diperolehnya gambaran utuh tentang keberadaannya dari perspektif historis, estetis, dan semiotik.Perspektif historis memberi pemahaman bahwa motif hias alas-alasan berkait erat dengan cikal bakal keberadaan batik Jawa pada umumnya dan batik keraton pada khusunya. kajian dari perspektif estetis menunjukkan bahwa penggambaran fenomena alas atau gunung dipresentasikan melalui figur berbentuk binatang dan pohon.Secara semiotik, motif hias alas-alasan dalam ritual tingalan jumenengan merupakan representasi dari kekuasaan, kewibawaan, kemewahan, kehidupan dan kesuburan, serta perlindungan. dalam konteks perkawinan motif hias alas-alasan sebagai representasi dari "raja", gumelaring jagat, harapan, perlindungan, dan kesuburan. |
---|