Lapau ( Rantau Kecil )
Lapau bagi orang minangkabau bukanlah semata ruang konsumsi melainkan juga ruang sosial yang kondusif, lapau menjadi medan spontanitas beraksi, kecepatan bertindak dan ketepatan merespons. Dalam proses penciptaan karya lukis ini menggunakan landasan penciptaan teori estetika menurut Benedetto Crose...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26131 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
id |
isilib-26131 |
---|---|
record_format |
oai_dc |
spelling |
isilib-261312015-04-14T08:53:04Z Lapau ( Rantau Kecil ) IBRAHIM Ekspresionistik Lapau tumpang Tindih PPS ISI Yogyakarta 2012 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26131 TES/SL/Ibr/l/2012 Lapau bagi orang minangkabau bukanlah semata ruang konsumsi melainkan juga ruang sosial yang kondusif, lapau menjadi medan spontanitas beraksi, kecepatan bertindak dan ketepatan merespons. Dalam proses penciptaan karya lukis ini menggunakan landasan penciptaan teori estetika menurut Benedetto Crose dan Abstrak Ekspresionisme yang telah memberikan pijakan dalam menghadirkan perasaan batin secara jujur dan bebas untuk dituangkan kedalam karya seni lukis dengan gaya abstrak ekspresionistik. Dari keseluruhan proses penciptaan diperoleh suatu kesimpulan bahwa rasa adalah esensi dari suatu karya seni. Aspek rasa inilah yang membedakan karya seni dengan ilmu pengetahuan, karya seni berbasis pada rasa, sedangkan ilmu pengetahuan berpedoman pada logika, aspek rasa inilah yang menjadikan karya seni dapat menerobos ke dalam wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh logika. Yogyakarta ix, ilus,: 82 hal,; 30 cm TES http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png |
institution |
Institut Seni Indonesia Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Indonesian |
topic |
Ekspresionistik Lapau tumpang Tindih TES |
spellingShingle |
Ekspresionistik Lapau tumpang Tindih TES IBRAHIM Lapau ( Rantau Kecil ) |
description |
Lapau bagi orang minangkabau bukanlah semata ruang konsumsi melainkan juga ruang sosial yang kondusif, lapau menjadi medan spontanitas beraksi, kecepatan bertindak dan ketepatan merespons. Dalam proses penciptaan karya lukis ini menggunakan landasan penciptaan teori estetika menurut Benedetto Crose dan Abstrak Ekspresionisme yang telah memberikan pijakan dalam menghadirkan perasaan batin secara jujur dan bebas untuk dituangkan kedalam karya seni lukis dengan gaya abstrak ekspresionistik. Dari keseluruhan proses penciptaan diperoleh suatu kesimpulan bahwa rasa adalah esensi dari suatu karya seni. Aspek rasa inilah yang membedakan karya seni dengan ilmu pengetahuan, karya seni berbasis pada rasa, sedangkan ilmu pengetahuan berpedoman pada logika, aspek rasa inilah yang menjadikan karya seni dapat menerobos ke dalam wilayah-wilayah yang tidak dapat dijangkau oleh logika. |
format |
Tugas Akhir |
author |
IBRAHIM |
author_facet |
IBRAHIM |
author_sort |
IBRAHIM |
title |
Lapau ( Rantau Kecil ) |
title_short |
Lapau ( Rantau Kecil ) |
title_full |
Lapau ( Rantau Kecil ) |
title_fullStr |
Lapau ( Rantau Kecil ) |
title_full_unstemmed |
Lapau ( Rantau Kecil ) |
title_sort |
lapau ( rantau kecil ) |
publisher |
PPS ISI Yogyakarta |
publishDate |
2012 |
url |
http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26131 |
_version_ |
1741199192256151552 |