Tetirah Argo Lawu Dalam Eksperimentasi Lukisan Arang
Alam menyediakan berbagai media dan sarana luar biasa bagi ekspresi karya rupa. Dari kesukaan saya terhadap tektur tekstur yang terdapat di alam sekitar, mulailah saya mencoba me-rubbing berbagai permukaan benda yang saya temui dan melakukan berbagai ekperimen dengan teknik tersebut. Saya juga berfi...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2013
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26381 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Alam menyediakan berbagai media dan sarana luar biasa bagi ekspresi karya rupa. Dari kesukaan saya terhadap tektur tekstur yang terdapat di alam sekitar, mulailah saya mencoba me-rubbing berbagai permukaan benda yang saya temui dan melakukan berbagai ekperimen dengan teknik tersebut. Saya juga berfikir bahwa media arang kayu merupakan sebuah media dengan karakteristik kelokalan yang kuat. Sedangkan mengenai rubbing, teknik yang saya gunakan, teknik tersebut memiliki kekuatan artistik yang natural dalam menghadirkan kekuatan garis dan bentuk pada karya. Dalam beberapa tahun terakhir (2006-2012), khususnya pada bulan Sura atau Muharram dalam tahun baru Islam laku tetirah intens saya jalani. Laku Tetirah di Argo Lawu yang menjadi bagian dari hidup saya, dan yang menarik untuk saya angkat sebagai subject matter dari eksplorasi dan eksperimentasi dengan media arang yang menjadi pilihan berkarya saya. Keduanya tak dapat dipisahkan, antara subject matter dan media visualisasi karya seni lukis saya, karena saya hasratkan menjadi satu keutuhan menuangkan ide dan pemilihan media yang tepat untuk karya saya, sehingga menjadi lukisan dengan ide Tetirah Argo Lawu menggunakan teknik rubbing pada berbagai arca dan relief candi Sukuh, Candi Penataran, Museum Nasional Jakarta, serta beberapa Arca di Kompleks Arca Banteng dengan media arang di kanvas secara kreatif dan inovatif, hingga diharapkan mampu menghadirkan nilai-nilai filosofis, historis, artistik dan monumental lewat obyek-obyek dalam karya seni rubbing tersebut. |
---|