Peran Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X Dalam Manajemen Seni Pertunjukan Di Kraton Yogyakarta

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam manajemen seni pertunjukan yang dilakukan di Kraton Yogyakarta; (2) mengetahui dan mendeskripsikan manajemen seni pertunjukan, khususnya seni pertunjukan tari yang disajikan di Bangsal Sri Manga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: DJATMIKO, Gandung
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: PPs UNY Yk. 2012
Subjects:
TES
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26382
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan peran kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam manajemen seni pertunjukan yang dilakukan di Kraton Yogyakarta; (2) mengetahui dan mendeskripsikan manajemen seni pertunjukan, khususnya seni pertunjukan tari yang disajikan di Bangsal Sri Manganti Kraton Yogyakarta; dan (3) mengetahui dan mendeskripsikan bentuk kerja sama antara Kraton dengan lembaga seni formal dan non formal yang menyajikan pertunjukan di Kraton Yogyakarta. Dengan demikian penelitian ini akan mengarah pada faktor pemimpin yang mempengaruhi manajemen, dan penerapan fungsinya terutama pada tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan seni pertunjukan di Kraton Yogyakarta konsep, pemikiran, dan tindakan merupakan rumusan Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan hasil rumusan didelegasikan kepada Pengageng Tepas Pariwisata dan Pengageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridha Mardawa. Kebijakan dan prosedur kerja tetap merealisasikan perintah raja sebagai penguasa tunggal, sedangkan sebagai abdi Dalem hanya menerima Dhawuh Dalem (perintah raja) atau sakersa Dalem (terserah raja). Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai pewaris dinasti Mataram, konsep kepemimpinannya meneladani konsep kepemimpinan falsafah Jawa, di antaranya konsep kepemimpinan Astha Brata, Serat Jayalengkara, dan Serat Sastra Gendhing, serta bercermin pada sikap kepemimpinan ayahandanya, dengan meneguhkan paradigma kepemimpinan