Representasi Spanram Lukisan Dalam Berbagai Bentuk
Dari pengalaman mengamati objek-objek yang sedang berkembang saat ini tentang wacana seni rupa yang mengangkat objek yang tidak lazim, tidak konvensional, mendistorsi bentuk, mendeformasi bentuk ataupun bentuk-bentuk yang abstraktif, cukup menarik dan memberi stimulus bagi seorang seniman. Berada di...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2012
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26387 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Dari pengalaman mengamati objek-objek yang sedang berkembang saat ini tentang wacana seni rupa yang mengangkat objek yang tidak lazim, tidak konvensional, mendistorsi bentuk, mendeformasi bentuk ataupun bentuk-bentuk yang abstraktif, cukup menarik dan memberi stimulus bagi seorang seniman. Berada di lingkungan berkesenian memberi kepekaan rasa dalam mengolah ide-ide kreatif hingga spanram muncul sebagai bentuk karya. Spanram merupakan benda imajiner ketika berada di ruang pamer. Ditinjau dari fungsinya sebagai penopang kain kanvas, konstruksi spanram terformat seperti sebuah garis, dengan konsep garis inilah akan memberi kebebasan imajinasi dalam merekonstruksi bentuk spanram menjadi bentuk-bentuk baru. Representasi spanram dapat divisualkan ke dalam bentuk-bentuk baru yang nonkonvensional, salah satu di antaranya adalah abstraksi gestur sebagai pencitraan keanggunan wanita. Bentuk yang lain adalah dengan merespons elemen-elemen yang membentuk konstruksi spanram. Dengan memilih spanram sebagai konsep penciptaan, memberi pola yang dinamis dan representatif untuk menampilkan bentuk karya dua dimensi ataupun karya tiga dimensi. Dalam mengkaji, mengolah, dan mewujudkan spanram menjadi bentuk karya merupakan proses kreativitas seniman. Kreativitas tidak hanya dibutuhkan dalam proses mengimajinasikan bentuk spanram, tapi juga dalam proses perwujudannya. Dibutuhkan ketelitian, kesabaran, dan ketekunan untuk merepresentasikan wujud karya. Adanya perubahan dalam prosesnya merupakan kewajaran selama tidak mengganggu tema atau konsep. Seniman sadar bahwa hidup tidak pernah lepas dari persoalan. Tapi seniman juga tidak melupakan satu hal yang lain bahwa persoalan itu sendiri adalah seni, dan seni adalah kegiatan yang sungguh-sungguh imajinatif dan kreatif. |
---|