Perancangan Novel Grafis Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman
Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah sosok Jenderal yang tidak hanya tangguh dalam memimpin pasukannya, tetapi juga sosok yang jujur dan konsisten. Jika beliau mengatakan akan berjuang hingga titik darah penghabisan, beliau akan benar-benar menepatinya meski dalam kondisi yang nyaris tidak memun...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Tugas Akhir |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
FSR ISI Yk.
2013
|
| Subjects: | |
| Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26414 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Panglima Besar Jenderal Soedirman adalah sosok Jenderal yang tidak hanya tangguh dalam memimpin pasukannya, tetapi juga sosok yang jujur dan konsisten. Jika beliau mengatakan akan berjuang hingga titik darah penghabisan, beliau akan benar-benar menepatinya meski dalam kondisi yang nyaris tidak memungkinkan. Sikap-sikap beliau inilah yang patut untuk dijadikan suri tauladan. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Jenderal Soedirman memberikan amanat-amanat untuk generasi penerus agar kesalahan-kesalahan di masa lalu tidak kembali terulang sehingga kondisi di masa mendatang yang lebih baik. Sayangnya, kondisi yang terjadi sekarang justru sebaliknya. Generasi muda masa kini yang menjadi harapan justru mulai melupakan sejarah dan cenderung mudah terpengaruh dengan kebudayaan asing yang bermuatan negatif. Alasan utama yang menyebabkan kerenggangan generasi muda dengan sejarah adalah keberadaan buku sejarah yang cenderung membosankan untuk dipelajari. Format buku yang didominasi dengan teks seakan dongeng sebelum tidur yang berlalu begitu saja tanpa ada yang bisa diresapi pesan moralnya. Hal inilah yang melandasi dipilihnya media novel grafis, sebuah karya yang mirip dengan komik namun dengan bobot yang lebih berat, tanpa meninggalkan unsur sastrawi. Melalui Perancangan Novel Grafis Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman ini, sisi humanisme seorang Jenderal Soedirman akan lebih dimunculkan. Dengan upaya lebih mendekatkan pembaca dengan seorang tokoh sejarah, diharapkan pesan moral yang terkandung di dalam cerita akan lebih bisa diresapi. |
|---|