Adaptasi Konsep Natah Dalam Redesain Interior Perpustakaan : Badan Perpustakaan Dan Arsip Provinsi Bali
"Natah sebagai salah satu konsep budaya lokal dalam hal penataanruang akan di adaptasi ke dalam redesain interior perpustakaan yangmenjadi bagian dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali . Redesainruang perpustakaan ini merupakan pengembangan makna sakral dan profanyang terkandung dalam...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
PPS ISI Yogyakarta
2013
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26522 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | "Natah sebagai salah satu konsep budaya lokal dalam hal penataanruang akan di adaptasi ke dalam redesain interior perpustakaan yangmenjadi bagian dari Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali . Redesainruang perpustakaan ini merupakan pengembangan makna sakral dan profanyang terkandung dalam konsep natah dengan tetap mengutamakan fungsiruang. Makna sakral memiliki filosofi kekosongan dan pusat orientasisedangkan makna profan memiliki filosofi ekologi dan budaya masyarakattradisional Bali. Makna sakral akan di visualisasikan ke dalam suasana dansonasi ruang sedangkan makna profan akan di visualisasikan pada fisik danhubungan ruang.Penataan ruang dengan pola terpusat dimaksudkan untukmemberikan kemudahan bagi pemakai (pengelola dan pengunjung).Pengelola akan mendapatkan kemudahan dalam pengawasan ke seluruhruang sedangkan bagi pengunjung akan mendapatkan kemudahan aksesvisual dan sirkulasi ke seluruh ruang. Adaptasi makna ekologidivisualisasikan melalui penempatan ruang terbuka pada sisi utara danselatan bangunan. Ruang terbuka pada arah ini memiliki intensitas panasyang rendah, faktor ini akan mendukung penghawaan dan pencahayaanaktivitas di dalam ruang.Adaptasi konsep natah melalui pengembangan makna dalamredesain interior perpustakaan ini diharapkan dapat menjadi solusi penataanruang bagi pengelola Badan Perpustakaan dan Arsip Provinsi Bali,pemerintah serta masyarakat di lingkungan perkotaan. Langkah ini jugasebagai usaha melestarikan alam dan budaya lokal khususnya Bali." |
---|