Bantengan Tri Tunggal Di Desa Claket Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur
Berawal dari seni pencak kedaerahan yang hanya di tampilkan sebagai persembahan dan upacara adat, namun bangkit dengan tujuan melawan penjajah. Tri Tunggal adalah gabungan dari tiga perguruan yaitu Djatayu Putih, Tjondromowo, dan Matjan Peotih, sedangkan clakat adalah nama desa di kecamatan pacet ka...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2010
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26703 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Berawal dari seni pencak kedaerahan yang hanya di tampilkan sebagai persembahan dan upacara adat, namun bangkit dengan tujuan melawan penjajah. Tri Tunggal adalah gabungan dari tiga perguruan yaitu Djatayu Putih, Tjondromowo, dan Matjan Peotih, sedangkan clakat adalah nama desa di kecamatan pacet kabupaten mojokerto jawa timur. Bantengan terdiri dari 4 bagian utama yakni kembangan tunggal, setelan, atraksi dan bantengan sebagai penutup dalam pertunjukan Tri Tunggal.Teori 10 fungsi menurut Alan P meriam serta teori sign oleh pierce membantu dalam mengartikan yang terkandung dalam kesenian bantengan yang terbagi atas icon, index dan symbol. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan Etnomusikologi sebagai dasarnya serta penekanan dari segi semiologi dan antropologi, fenomena karakter yang mengikat (floklor, cerita, kerakyatan dan karakter musik khas jawa timuran) sebagai benang merah kesatuan (utility) dikemas dengan aspek mitologi dan mistisisme yang turut mewarnai hidup dan berkembang kesenian bantengan tri tunggal ini. |
---|