Anrongta

Karya ini adalah wujud apresiasi dan kekaguman penata terhadap perempuan Tana toa yang mampu bekerja nyaris tanpa jeda dan tanpa keluhan. Istri Ammatoa (disebut Anrong) dirasa mampu mewakili perempuan Tana toa pada umumnya. Permasalahan menarik lainnya yang ditemukan adalah masyarakat Tana toa sanga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: M, rahma
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published:
Subjects:
TES
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26724
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-26724
record_format oai_dc
spelling isilib-267242015-04-14T08:53:04Z Anrongta M, rahma Dan Aktivitas Perempuan Kesetaraan id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26724 TES/ST/Rah/a/2011 Karya ini adalah wujud apresiasi dan kekaguman penata terhadap perempuan Tana toa yang mampu bekerja nyaris tanpa jeda dan tanpa keluhan. Istri Ammatoa (disebut Anrong) dirasa mampu mewakili perempuan Tana toa pada umumnya. Permasalahan menarik lainnya yang ditemukan adalah masyarakat Tana toa sangat menghargai keberadaan dan 'kekuatan' yang dimiliki oleh Anrong, sehingga dipercaya untuk memberi restu dan mendoakan anggota masyarakat yang hendak melaksanakan upacara adat, khususnya upacara adat yang berkaitan dengan kehidupan sosial.Kekuatan yang dimiliki Anrong, yang berarti ibu, ini kemudian menjadi rangsang awal penata untuk lebih jauh mencari sebab mengapa terjadi demikian, hingga sampailah pada interpretasi awal bahwa hal ini ada kaitannya dengan kisah Tomanurung. Hal ini pula dipahami sebagai sebab perempuan kemudian mendapat posisi yang sejajar dengan laki-laki, yakni sebagai pemangku adat yang bertugas untuk mempersiapkan upacara adat. Kenyataan ini memberi gambaran bahwa masyarakat Tana toa menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa ada makhluk lain khususnya sesama manusia untuk saling berinteraksi.Kesadaran tersebut muncul bukan tanpa sebab, melainkan karena masyarakat Tana toa memegang teguh sistem atau pola hidup yang telah diwarisi turun-temurun. Pola hidup yang dimaksud adalah pola hidup bersahaja atau sederhana (tidak glamour dan jauh dari barang elektronik) yang mengacu pada Pasang atau pesan yang diwarisi secara lisan. Pasang inilah yang mengatur hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa, antar manusia dan manusia, manusia dan alam serta makhluk lain disekitarnya.Anrongta sebagai karya seni tari baru dipandang dapat memberi gambaran secara simbolik tentang berbagai persoalan di atas. Gagasan tentang kekuatan Anrong sebagai tema, diekspresikan ke dalam beberapa koreografi kecil dengan konsep pemanggungan menggunakan ruang publik berupa rumah adat kajang dengan segala elemen yang ada di sekitarnya. Para penari yang berjumlah 21 orang mengenakan kostum didominasi warna hitam, rias yang natural, menyajikan gerak-gerak hasil eksplorasi terhadap objek (aktivitas Anrong, kisah Tomanurung) juga pengembangan gerak tari Salonreng dan Pabatte Passapu, dan diiringi pemusik yang memainkan alat-alat musik tradisional Makassar. PPS ISI YK, 2011 XI, 79, hal:ilus, 30 cm TES http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Dan Aktivitas
Perempuan Kesetaraan
TES
spellingShingle Dan Aktivitas
Perempuan Kesetaraan
TES
M, rahma
Anrongta
description Karya ini adalah wujud apresiasi dan kekaguman penata terhadap perempuan Tana toa yang mampu bekerja nyaris tanpa jeda dan tanpa keluhan. Istri Ammatoa (disebut Anrong) dirasa mampu mewakili perempuan Tana toa pada umumnya. Permasalahan menarik lainnya yang ditemukan adalah masyarakat Tana toa sangat menghargai keberadaan dan 'kekuatan' yang dimiliki oleh Anrong, sehingga dipercaya untuk memberi restu dan mendoakan anggota masyarakat yang hendak melaksanakan upacara adat, khususnya upacara adat yang berkaitan dengan kehidupan sosial.Kekuatan yang dimiliki Anrong, yang berarti ibu, ini kemudian menjadi rangsang awal penata untuk lebih jauh mencari sebab mengapa terjadi demikian, hingga sampailah pada interpretasi awal bahwa hal ini ada kaitannya dengan kisah Tomanurung. Hal ini pula dipahami sebagai sebab perempuan kemudian mendapat posisi yang sejajar dengan laki-laki, yakni sebagai pemangku adat yang bertugas untuk mempersiapkan upacara adat. Kenyataan ini memberi gambaran bahwa masyarakat Tana toa menyadari bahwa manusia tidak dapat hidup tanpa ada makhluk lain khususnya sesama manusia untuk saling berinteraksi.Kesadaran tersebut muncul bukan tanpa sebab, melainkan karena masyarakat Tana toa memegang teguh sistem atau pola hidup yang telah diwarisi turun-temurun. Pola hidup yang dimaksud adalah pola hidup bersahaja atau sederhana (tidak glamour dan jauh dari barang elektronik) yang mengacu pada Pasang atau pesan yang diwarisi secara lisan. Pasang inilah yang mengatur hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa, antar manusia dan manusia, manusia dan alam serta makhluk lain disekitarnya.Anrongta sebagai karya seni tari baru dipandang dapat memberi gambaran secara simbolik tentang berbagai persoalan di atas. Gagasan tentang kekuatan Anrong sebagai tema, diekspresikan ke dalam beberapa koreografi kecil dengan konsep pemanggungan menggunakan ruang publik berupa rumah adat kajang dengan segala elemen yang ada di sekitarnya. Para penari yang berjumlah 21 orang mengenakan kostum didominasi warna hitam, rias yang natural, menyajikan gerak-gerak hasil eksplorasi terhadap objek (aktivitas Anrong, kisah Tomanurung) juga pengembangan gerak tari Salonreng dan Pabatte Passapu, dan diiringi pemusik yang memainkan alat-alat musik tradisional Makassar.
format Tugas Akhir
author M, rahma
author_facet M, rahma
author_sort M, rahma
title Anrongta
title_short Anrongta
title_full Anrongta
title_fullStr Anrongta
title_full_unstemmed Anrongta
title_sort anrongta
publishDate
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26724
_version_ 1741199305717317632