Studi analisis bentuk tari Pakarena
Pada mulanya, tari di Sulawesi Selatan dilakukan untuk pemujaan pada kekuatan-kekuatan metafisika. Setelah agama Islam masuk, tari Pakarena telah berubah fungsinya menjadi tari istana raja Gowa. Pada tahun 1952 generasi muda yang tergabung dalam organisasi seni budaya Mangaskara mencoba mengolah kem...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Fak. Kesenian ISI Yk
1986
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=26799 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pada mulanya, tari di Sulawesi Selatan dilakukan untuk pemujaan pada kekuatan-kekuatan metafisika. Setelah agama Islam masuk, tari Pakarena telah berubah fungsinya menjadi tari istana raja Gowa. Pada tahun 1952 generasi muda yang tergabung dalam organisasi seni budaya Mangaskara mencoba mengolah kembali tari Pakarena menjadi tari tontonan. Bentuk keseluruhan tari Pakarena terdiri dari 3 bagian, yaitu: awal, pokok tari & akhir. Tari Pakarena ditarikan oleh 4 / 6 penari putri, dengan pola lantai yang sangat sederhana, yaitu berbaris 2 dari awal hingga akhir pertunjukan. |
---|