Pemetaaan Formalisme Plural Seni Pertunjukkan Tari di DIY Sebagai Strategi Pengembangan Industri Pariwisata Kreatif
Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata, memiliki formalisme plural kesenian antara lain seni pertunjukkan tari, khususnya tari kreasi baru yang hidup dan berkembang dilingkungan masyarakat. Berbagai seni pertunjukan tari sengat strategis untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Yogyakar...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=27587 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Yogyakarta sebagai salah satu kota tujuan wisata, memiliki formalisme plural kesenian antara lain seni pertunjukkan tari, khususnya tari kreasi baru yang hidup dan berkembang dilingkungan masyarakat. Berbagai seni pertunjukan tari sengat strategis untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke Yogyakarta serta memperlihatkan identitas Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya. Berbagai kesenian memiliki akar sejarah yang cukup kuat seperti misalnya kesenian tradisional yang didukung oleh adanya dua subsistem masyarakat yaitu lingkungan istana dan pedesaan. Di samping dua subsistem masyarakat tradisonal ini, terdapat pula formalisme kesenian yang diusahakan dan didukung oleh masyarakat kelas menengah ke atas, yang non-etnis atau bersifat urbanit, populer dan modern.Seni pertunjukkan tari memiliki peran strategis untuk pengembangan industri wisata ini memfokuskan pemahaman konsep "seni wisata" yaitu fungsi kesenian sebagai tontonan atau hiburan yang lebih mengedepankan aspek intertainmentnya. Aspek ini sebagai makna dari sistem "pasar wisata", adanya "hubungan produsen-konsumen", sehingga cenderung mengutamakan selera publik wisata. Sesungguhnya pemahaman konsep seni wisata tidak seharusnya dalam konotasi negatif, ada kecenderungan dekadensi atau vulgarisasi. Apabila konsep pariwisata integral menjadi bagian dari konsep kesenian itu sendiri, maka apa yang disebut "Seni Wisata" menjadi menarik untuk dipahami, bagaimana memfungsikan kesenian itu sebagai wahana kreativitas bagi seniman, dan sekaligus juga sebagai sumber mata pencarian hidup. Di Daerah Istimewa Yogyakarta kegiatan pertunjukan seni untuk konsumsi pariwisata, kadang kala tidak bisa secara rutin diselenggarakan karena terbentur masalah manajemen pendanaan maupun pengorganisasian. Di samping itu model pemetaan maupun pendokumentasian formalisme plural seni pertunjukan seperti itu, belum secara baik dan teliti dilakukan, sehingga belum bisa secara efektif untuk mendukung pengembangan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata. Walaupun banyak tulisan atau penelitian tentang seni wisata, namun permasalahannya khusus tentang pemahaman pemataan maupun pendokumentasian formalisme plural seni pertunjukkan tari di Yogyakarta, belum banyak disinggung atau dipecahkan, sehingga permasalahan ini menarik dan signifikan untuk diteliti. Keaslian pertanyaan penelitian utama dari rencana penelitian ini, yaitu bagaimana sesungguhnya berbagai macam bentuk dan kegiatan seni pertunjukkan tari sebagai strategi pengembangan industri pariwisata kreatif, akan dijawab dalam pembahasan atau analisisnya. Sesuai dengan jenis program penelitian ini, yaitu berkaitan dengan ide-ide atau gagasan yang dapat diimplementasikan untuk memecahkan masalah nasional, maka harapan dari hasil penelitian ini dari sisi keilmuan atau ipteks dapat membantu atau mendukung sebagian bahan ajar yang dipublikasikan melalui buku ajar atau jurnal ilmiah, konsep baru yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan/seni, temuan baru berupa model formalisme seni wisata sehingga model itu dapat memberdayakan masyarakat serta bersifat tepat guna dalam bidang seni wisata. |
---|