Gandrung Terob Banyuwangi : Analisis Struktural
Gandrung Terob Banyuwangi adalah bentuk seni pertunjukkan tradisi yang berupa tari dan vokal, biasanya terdapat 2 atau lebih penari puteri yang disebut gandrung. Gandrung Terob terdiri dari 3 babak, yaitu Jejer, Paju dan Seblang-seblang. Pertunjukannya biasanya dimulai pukul 21.00 dan berakhir pukul...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=27601 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Gandrung Terob Banyuwangi adalah bentuk seni pertunjukkan tradisi yang berupa tari dan vokal, biasanya terdapat 2 atau lebih penari puteri yang disebut gandrung. Gandrung Terob terdiri dari 3 babak, yaitu Jejer, Paju dan Seblang-seblang. Pertunjukannya biasanya dimulai pukul 21.00 dan berakhir pukul 04.00 dini hari.Dalam tulisan ini Gandrung Terob merupakan objek yang akan dikaji lebih mendalam, karena Gandrung Terob termasuk seni tradisi yang sampai saat ini terus hdiup bi Banyuwangi. Tulisan ini merupakan kajian terhadap struktur pertunjukkan Gandrung Terob yang digunakan untuk menginterpretasikan pola pikir masyarakat pemilik kesenian ini, yakni masyarakat suku Using. Mengingat buday merupakan sistem simbolik, peneliti ingin mengetahui hasil budaya dan dalam hal ini adalah pertunjukkan Gandrung Terob sebagai suatu sistem secara keseluruhan yang kemudian diinterpretasikan sesuai dengan struktur yang ada di dalam sistem tersebut.Struktur merupakan susunan bagian-bagian dari suatu sistem yang saling terkait. Segala sesuatu yang memiliki bentuk diyakini memiliki stuktur dan dalam hal ini Gandrung Terob merupakan suatu seni pertunjukkan yang berbentuk tari. Struktur kalimat dalam bahasa yang terdiri dari atas susunan huruf, fonem dan kata tidak akan memiliki arti apabila tidak terdapat relasi-relasi yang menghubungkannya. Berkaitan dengan Gandrung Terob yang tersusun dari beberapa unsur, dalam mendeskripsikannya kita harus memilah-milah unsur-unsur tersebut beserta penghubungnya untuk mendapatkan struktur yang bermakna.Keberadaan tari Gandrung Terob dilihat secara menyeluruh, tidak hanya sebatas pada teks dan keterkaitan antar teks saja, melainkan pada konteks sosial budaya masyarakat. Melalui cara pandang secara holistik tersebut akan diketemukan pola pikir masyarakat Using sebagai pemilik tari Gandrung Terob. Hal yang harus diperhatikan dalam melihat pola pikir masyarakat Using adalah melihat melihat bahwa tari Gandrung Terob sebagai konsep, tidak hanya sebatas benda atau artefak. Sebagai konsep maka sebuah tari di dalamnya pandangan hidup atau ideologi masyarakat. |
---|