Putrefaction

Ketertarikan penata untuk memvisualisasikan karakter gerak zombie menjadi sebuah bentuk karya tari membuat penata mencari tahu lebih dalam tentang zombie melalui berbagai macam media. Mengacu pada karakter zombie yang terdapat dalam film-film yang telah ditonton, penata mengambil kandunga...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: PERMATA, Violeta Wosi
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=28973
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Ketertarikan penata untuk memvisualisasikan karakter gerak zombie menjadi sebuah bentuk karya tari membuat penata mencari tahu lebih dalam tentang zombie melalui berbagai macam media. Mengacu pada karakter zombie yang terdapat dalam film-film yang telah ditonton, penata mengambil kandungan dari munculnya zombie yang kemudian menularkan virus melalui gigitannya. Penyajian tarian ini menggunakan iringan yang berfungsi sebagai ilustrasi pendukung suasana tari dan sebagai iringan ritmis gerak dalam karya tari tersebut. Aliran musik yang digunakan adalah kontemporer masa kini (modern). Dalam karya tari ini, musik pengiring yang digunakan adalah kombinasi dari iringan ritmis gerak tari dan ilustrasi pendukung suasana tari. Musik yang penata inginkan adalah musik MIDI (Musical Instrument Digital Interface) atau musik dari hasil editing komputer yang disesuaikan dengan tema dan konsep garap tari. Karya tari ini divisualisasikan ke dalam bentuk tari kelompok, karena adanya tata hubungan fungsional dan emosional antara penari satu dengan penari lainnya. Rumusan ide penciptaan tari dalam garapan karya tari ini adalah menuangkan bentuk ketertarikan penata terhadap karakter dan gerak zombie dipadukan dengan lighting, make up karakter dan musik dalam penyajiannya sehingga menjadi sebuah bentuk karya tari. Karya tari ini disajikan secara simbolis representasional. Simbolis mempunyai arti setiap gerak yang muncul kadang tidak dapat dikenali makna geraknya, sedangkan representasional mempunyai arti penggambaran suatu kenyataan yang sesuai dengan gerak sebenarnya. Putrefaction memiliki konsep garapan dramatik. Dramatik mempunyai arti bahwa di dalam karya tersebut mempunyai tokoh, alur cerita dan klimaks. Konsep garapan dramatik dipakai oleh penata karena karya yang disampaikan oleh penata mempunyai alur cerita dan klimaks. Karya Putrefaction ini disajikan dalam empat adegan yaitu, introduksi, adegan satu, adegan dua, adegan tiga. Gerak yang muncul dalam karya Putrefaction lebih sering terlihat gerak yang memiliki volume ruang yang besar. Harapan dengan adanya karya cipta tari yang dilaksanakan di proscenium stage ini, masyarakat dan penonton dapat mengambil nilai bahwa kita sebagai manusia jangan mau dikuasai oleh sisi buruk kita seperti halnya zombie yang mempunyai obsesi berlebih dan sikap rakus sehingga dapat mencerminkan sifat yang negatif pada diri manusia.