Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta

Struktur memandang suatu tari dari sisi bentuk atau teks. Berbicara tentang struktur selalu berhubungan dengan tata hubungan yang ada dalam sajian pertunjukan, diawali dari motif yang terbentuk sampai pada tataran gugus kalimat gerak dan bentuk tari secara utuh. Selain itu dari segi konteks...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: NARESWARI, Uli Rizky
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29059
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-29059
record_format oai_dc
spelling isilib-290592015-09-29T07:56:29Z Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta NARESWARI, Uli Rizky Senterewe Turangga Wijaya Tari Tradisional FSP ISI Yogyakarta 2014 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29059 ST-PKJ/Nar/a/2014 Struktur memandang suatu tari dari sisi bentuk atau teks. Berbicara tentang struktur selalu berhubungan dengan tata hubungan yang ada dalam sajian pertunjukan, diawali dari motif yang terbentuk sampai pada tataran gugus kalimat gerak dan bentuk tari secara utuh. Selain itu dari segi konteks dipengaruhi oleh struktur sosial masyarakat pendukung yang berkaitan dengan nilai-nilai dan gejala sosial budaya. Oleh sebab itu, dalam mendeskripsikan tari Jaranan Senterewe Turangga Wijaya harus dapat memilah unsur-unsur yang ada beserta penghubungnya agar menghasilkan struktur yang bermakna dan dapat ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kesenian ini. Bentuk gerak dalam tari Jaranan Senterewe Turangga Wijaya ini tegas, kuat, dan dinamis yang menggambarkan karakter pasukan berkuda. Kesenian ini memiliki beberapa bagian yang terstruktur diawali dengan bagian Introduksi, bagian Awal Tari yakni Sembahan dan Bumi Langit, bagian Tengah Tari yakni Jogedan, Dangdutan, dan Jogedan kedua, bagian Akhir Tari yakni Perangan, dan perang dengan barongan. Secara tekstual, kesenian ini ditinjau dari tata hubungan hirarki gramatikal yaitu hubungan dimana satuan tataran gramatikal yang dimulai dari tingkat motif, frase gerak, kalimat gerak, dan gugus kalimat gerak yang dihubungkan dalam hubungan sintagmatis. Dalam gugus kalimat gerak, bentuk tari ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Gangsaran, Lancaran, dan Ponoragan. Secara keseluruhan terdapat tiga hubungan sintagmatis, yaitu berupa penjajaran gerak, sebuah gerak yang saling mengkait, dan terdapat penghubung dari sebuah motif untuk menghubungkan ke dalam motif selanjutnya. Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen menggambarkan keadaan sosial masyarakat yang merupakan wilayah di pinggir kota, yaitu antara kabupaten Sleman dan kabupaten Klaten. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kesenian ini, yaitu: 1) Segi masyarakat pendukung yang dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan, kekerabatan, religi, dan mata pencaharian; 2) Segi bentuk pertunjukan yang dipengaruhi oleh perubahan yang bertahap, akibat adaptasi yang selektif, dan upaya penghidupan kembali pada bentuk-bentuk lama; dan 3) Segi pencipta seni yang dipengaruhi hubungan sosial kemasyarakatan. Oleh karena faktor-faktor tersebut, maka kesenian Jaranan Senterewe Turangga Wijaya ini masih dapat hidup dan diakui sebagai kesenian tradisi milik masyarakat Dusun Sorogenen. Yogyakarta xiv, 183 hlm.: ilus.; 30 cm. ST-PKJ/ http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Senterewe
Turangga Wijaya
Tari Tradisional
ST-PKJ/
spellingShingle Senterewe
Turangga Wijaya
Tari Tradisional
ST-PKJ/
NARESWARI, Uli Rizky
Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
description Struktur memandang suatu tari dari sisi bentuk atau teks. Berbicara tentang struktur selalu berhubungan dengan tata hubungan yang ada dalam sajian pertunjukan, diawali dari motif yang terbentuk sampai pada tataran gugus kalimat gerak dan bentuk tari secara utuh. Selain itu dari segi konteks dipengaruhi oleh struktur sosial masyarakat pendukung yang berkaitan dengan nilai-nilai dan gejala sosial budaya. Oleh sebab itu, dalam mendeskripsikan tari Jaranan Senterewe Turangga Wijaya harus dapat memilah unsur-unsur yang ada beserta penghubungnya agar menghasilkan struktur yang bermakna dan dapat ditemukan faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kesenian ini. Bentuk gerak dalam tari Jaranan Senterewe Turangga Wijaya ini tegas, kuat, dan dinamis yang menggambarkan karakter pasukan berkuda. Kesenian ini memiliki beberapa bagian yang terstruktur diawali dengan bagian Introduksi, bagian Awal Tari yakni Sembahan dan Bumi Langit, bagian Tengah Tari yakni Jogedan, Dangdutan, dan Jogedan kedua, bagian Akhir Tari yakni Perangan, dan perang dengan barongan. Secara tekstual, kesenian ini ditinjau dari tata hubungan hirarki gramatikal yaitu hubungan dimana satuan tataran gramatikal yang dimulai dari tingkat motif, frase gerak, kalimat gerak, dan gugus kalimat gerak yang dihubungkan dalam hubungan sintagmatis. Dalam gugus kalimat gerak, bentuk tari ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Gangsaran, Lancaran, dan Ponoragan. Secara keseluruhan terdapat tiga hubungan sintagmatis, yaitu berupa penjajaran gerak, sebuah gerak yang saling mengkait, dan terdapat penghubung dari sebuah motif untuk menghubungkan ke dalam motif selanjutnya. Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen menggambarkan keadaan sosial masyarakat yang merupakan wilayah di pinggir kota, yaitu antara kabupaten Sleman dan kabupaten Klaten. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan kesenian ini, yaitu: 1) Segi masyarakat pendukung yang dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan, kekerabatan, religi, dan mata pencaharian; 2) Segi bentuk pertunjukan yang dipengaruhi oleh perubahan yang bertahap, akibat adaptasi yang selektif, dan upaya penghidupan kembali pada bentuk-bentuk lama; dan 3) Segi pencipta seni yang dipengaruhi hubungan sosial kemasyarakatan. Oleh karena faktor-faktor tersebut, maka kesenian Jaranan Senterewe Turangga Wijaya ini masih dapat hidup dan diakui sebagai kesenian tradisi milik masyarakat Dusun Sorogenen.
format Tugas Akhir
author NARESWARI, Uli Rizky
author_facet NARESWARI, Uli Rizky
author_sort NARESWARI, Uli Rizky
title Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
title_short Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
title_full Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
title_fullStr Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
title_full_unstemmed Analisis Struktural Jaranan Senterewe Turangga Wijaya di Dusun Sorogenen, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
title_sort analisis struktural jaranan senterewe turangga wijaya di dusun sorogenen, kecamatan kalasan, kabupaten sleman, yogyakarta
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2014
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29059
_version_ 1741199577763020800