Gaya Performatif dalam Feature Kapan ke Jogja Lagi
Televisi merupakan media komunikasi satu arah yang paling efektif untuk menyalurkan sebuah pesan. Kehadiran televisi tidak hanya sebatas sebagai alat komunikasi semata, namun juga sebagai media hiburan, pendidikan, dan informasi. Sehingga banyak stasiun televisi yang menawarkan prog...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FMSR ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29096 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Televisi merupakan media komunikasi satu arah yang paling efektif untuk menyalurkan sebuah pesan. Kehadiran televisi tidak hanya sebatas sebagai alat komunikasi semata, namun juga sebagai media hiburan, pendidikan, dan informasi. Sehingga banyak stasiun televisi yang menawarkan program-program yang menarik bagi penontonnya, namun tidak semua program-program tersebut memiliki nilai edukasi. Penciptaan program “Kapan Ke Jogja Lagi?” ini bertujuan untuk memberikan alternatif pilihan program bagi pemirsa yang memiliki nilai edukasi, informasi dan hiburan. Program ini tidak hanya menawarkan konsep naratif akan tetapi juga konsep visual yang menarik. Objek penciptaan karya seni ini adalah Dagadu dengan mengambil sudut pandang style atau karakter Dagadu, yang secara desain bergaya pop art dan modern dan menggunakan bahasa plesetan dalam desain-desainnya. Program ini akan menjelaskan apa yang dimaksud pop art dan modern serta bahasa plesetan, objek ini kemudian dikemas dalam bentuk feature. Konsep estetika penciptaan Karya Seni ini menggunakan gaya performatif, yang akan disampaikan melalui teknis videografi, editing, penataan artistik dan naskah. |
---|