Angkih

Realita kehidupan sosok pembuat gamelan yang bekerja keras dalam usaha menciptakan instrumen musik tradisional Bali merupakan reference indah dalam penciptaan karya yang berjudul "Angkih" ini. Menghadirkan kembali proses pembuatan gamelan dalam bentuk karya musik etnis menjadi ide awal dal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Putu Eka Adi Saputra
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29829
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Realita kehidupan sosok pembuat gamelan yang bekerja keras dalam usaha menciptakan instrumen musik tradisional Bali merupakan reference indah dalam penciptaan karya yang berjudul "Angkih" ini. Menghadirkan kembali proses pembuatan gamelan dalam bentuk karya musik etnis menjadi ide awal dalam proses penciptaan. Proses dalam membuat gamelan diibaratkan seperti nafas kehidupan. Nafas di dalam kehidupan sehari-hari merupakan sebuah bagian terpenting demi kelangsungan hidup umat manusia. Begitu pula prosesi pembuatan gamelan. Melalui serangkaian prosesi yang rumit gamelan Bali tercipta dan menjadi nafas dalam keberlangsungan hidup musik tradisi di Bali. Nafas dalam bahasa Bali sering disebut "angkih". Istilah "angkih" dipilih untuk menjadi tajuk dalam karya musik yang akan diciptakan. Suasana proses pembuatan gamelan diresepsi dan dikreasikan dalam wahana musik. Suasana, serta suara yang dihasilkan saat para pengrajin gamelan beradu fisik dengan perunggu dalam menghasilkan sebuah bilah, suara percikan api dari tungku pembakaran, dengung mesin blower yang membuat telinga seakan tidak berfungsi menjadi sebuah ide awal yang akan dikreasikan menjadi garapan musik etnis. Membawa suasana proses membuat gamelan yang dilakukan oleh para pengrajin ke dalam sebuah panggung pertunjukan menjadi konsep utama dalam pembuatan karya. Penggabungan instrument gong gede dari Bali dengan peralatan kayu, besi, dan perunggu menjadi latar warna musik yang akan disajikan dalam format perkusif sebagai acuan penggarapan diharapkan dapat mewakili segala apa yang ada hadir dalam meresepsi suasana pembuatan gamelan. Teknik komposisi yang melibatkan nada-nada yang berasal dari benturan peralatan kayu, besi, dan perunggu, menjadi dasar pijakan dalam penggarapan komposisi