Perancangan Kemasan Produk Perangkat Tanam Komunitas Ketjilbergerak Dengan Pendekatan 3r (Reduce, Reuse, Dan Recycle)

AbstractMedia yang dihasilkan dari perancangan kali ini berupa kemasan dari produk perangkat tanam. Di Indonesia, produk perangkat tanam masih sangat sedikit dan hanya ditemui di pasar-pasar modern. Produk perangkat tanam diciptakan sebagai solusi berkebun bagi para pemula. Namun yang menjadi kendal...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Rony Setiyawan
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Fakultas Seni Rupa ISI 2015
Subjects:
3R
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29958
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:AbstractMedia yang dihasilkan dari perancangan kali ini berupa kemasan dari produk perangkat tanam. Di Indonesia, produk perangkat tanam masih sangat sedikit dan hanya ditemui di pasar-pasar modern. Produk perangkat tanam diciptakan sebagai solusi berkebun bagi para pemula. Namun yang menjadi kendala adalah harganya yang terlampau mahal untuk ukuran masyarakat menengah kebawah. Karena asal-usul dari produk perangkat tanam adalah kegiatan urban farming, akan menjadi lebih baik jika menempatkan posisi komersialisasi produk berwawasan lingkungan tetap dalam komunitas yang memiliki aktivitas sosial seperti Ketjilbergerak. Menyikapi hal itu, produk perangkat tanam ini dirancang dengan konsep 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Sehingga produk ini tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga terjangkau. Dengan diposisikan sebagai merchandise komunitas Ketjilbergerak, hasil penjualan dari produk perangkat tanam ini selanjutnya akan digunakan untuk aksi-aksi sosial Ketjilbergerak. Agar perancangan kemasan ini dapat terkorelasikan antara Konsep 3R, Ketjilbergerak, dan target market-nya, maka perlu metode pengumpulan data dan wawancara untuk menentukan topik dan media. Meskipun berasal dari sampah, produk akan diolah lagi sehingga tidak terlihat apa adanya. Melalui produk perangkat tanam ini, manfaat yang didapat penanam tak hanya berasal dari hasil yang ditanam, tetapi juga keseimbangan emosional saat merawat tanaman mereka. Dan untuk lingkungan, penanam dapat ikut serta dalam program penghijauan kota untuk mencapai RTH 30% guna mereduksi efek pemanasan global.