Analisis Teknik Vokal Scream Melissa Cross
Perkembangan musik sangatlah pesat begitu juga dengan perkembangan vokal. Teknik vokal scream pada dasarnya sama seperti bernyanyi. Hanya saja warna suara yang di hasilkan berbeda dengan teknik vokal yang banyak dikenal di masyarakat. Saat ini banyak kesalah pahaman terhadap teknik vokal scream, bah...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
Fakultas Seni Rupa ISI
2015
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=29999 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Perkembangan musik sangatlah pesat begitu juga dengan perkembangan vokal. Teknik vokal scream pada dasarnya sama seperti bernyanyi. Hanya saja warna suara yang di hasilkan berbeda dengan teknik vokal yang banyak dikenal di masyarakat. Saat ini banyak kesalah pahaman terhadap teknik vokal scream, bahkan jenis vokal ini sering dianggap tidak berteknik atau bukan bernyanyi. Kurangnya referensi dan informasi yang memadai tentang teknik vokal scream juga menjadi penyebab utama dalam memicu kesalah pahaman tersebut. Seorang guru vokal asal New York, Melissa Cross mulai mengajarkan secara sistematis dan serius mengenai teknik vokal scream. Dengan meninjau latar belakang kurangnya reverensi teknik vokal scream ini, maka diperlukan adanya analisis terhadap teknik vokal scream untuk menjadi acuan tentang bagaimana melakukan teknik vokal scream Setelah melalui penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis, teknik vokal scream merupakan keterampilan yang membutuhkan totalitas berlatih seperti olah vokal klasik. Teknik vokal scream memiliki perbedaan dalam proses memproduksinya. Perbedaannya terdapat pada suara yang dihasilkan oleh pita suara. Pada saat berbicara, bernyanyi dan scream mekanisme pita suara bekerja sesuai kebutuhan. Melissa Cross mengelompokkan teknik vokal scream menjadi 3 macam yaitu false cord, fry dan death. Teknik vokal tersebut dibuat berdasarkan pengamatan terhadap cara kerja dan karakter suara yang dihasilkan dari unsur-unsur vokal yang terlibat dalam proses pembentukan suara. Mekanisme pembentukan suara tersebut memiliki kemiripan dengan mekanisme produksi suara pada olah vokal klasik, karena aspek-aspek vokal yang terlibat seperti motor (pernafasan), vibrator, resonator, articulator, pitch dan intonasi hampir semuanya sama. Kecuali dalam cara menghasilkan suara yang menjadi kasar dan menggeram namun tetap bernada |
---|