Adaptasi Dan Penyesuaian Pada Interior Hunian Tetap Pagerjurang, Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, D.I. Yogyakarta Paska Bencana Erupsi Merapi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku adaptasi dan penyesuaian (adjustment) yang dilakukan para penghuni terhadap interior huntap Pagerjurang Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta. Hal ini dianggap penting karena huntap tersebut dihuni oleh tipe keluarga yang berbeda. Oleh k...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Dina Astuti
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30061
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perilaku adaptasi dan penyesuaian (adjustment) yang dilakukan para penghuni terhadap interior huntap Pagerjurang Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta. Hal ini dianggap penting karena huntap tersebut dihuni oleh tipe keluarga yang berbeda. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian mengenai perilaku adaptasi pemanfaatan ruang yang berpengaruh secara langsung terhadap penyesuaian seting fisik yang dilakukan berdasarkan fungsi baru yang diperlukan penghuni dan penyesuaian pada spasial terhadap orientasi rumah, hirarki ruang, serta territoriality. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deduktif-kualitatif berlandaskan paradikma rasionalistik. Perolehan data melalui wawancara kepada para informan 21 kepala keluarga, dan observasi lapangan. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriprif kualitatif untuk mendapat konsep adaptasi dan penyesuain. Hasil penelitian menunjukan bahwa penghuni huntap melakukan adaptasi terhadap ruang-ruang huntap yang terdiri dari pemanfaatan ruang-ruang yang ada sebelumnya (awal) hingga saat ini seperti ruang tidur tetap dimanfaatkan untuk tidur dan ibadah, kamar mandi tetap dimanfaatkan untuk mandi dan mencuci pakaian, ruang tamu dan keluarga berubah, dimanfaatkan untuk menerima tamu, berkumpul keluarga, menonton TV, makan, dan memarkirkan kendaraan roda dua. Seiring berjalanya waktu dan kebutuhan sehingga didapati ruang-ruang tambahan seperti dapur yang dimanfaatkan untuk memasak dan membuat minum dan teras yang dimanfaatkan untuk memarkir kendaraan roda dua atau menerima tamu. Hal tersebut merupakan bentuk dari penyesuaian penghuni terhadap seting fisik. Penambahan tersebut cenderung dilakukan baik pada finishing bangunan atau lahan kosong sekitar rumah, dan pengurangan pada dimensi ruang tamu dan keluarga dengan penambahan pembatas dinding menjadi ruang tidur, dengan selang waktu satu tahun dari awal huntap tersebut ditinggali. Sehingga terbentuk penyesuaian spasial dengan orientasi rumah tetap, hirarki ruang publik berubah mengecil, dan territoriality hak milik pribadi, personalisasi pemberian papan berisikan nomor dan identitas rumah, dan pertahanan terhadap gangguan dari luar yang ditandai dengan pemagaran menggunakan tanaman yang ditata di depan rumah