Perancangan Buku Esai Fotografi Abdi Dalem Perempuan Di Keraton Yogyakarta

Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kesenian, terutama tradisi adiluhungnya, salah satunya adalah abdi dalem perempuan yang melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, ini menjadi sebuah pemandangan yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Fransisca Sherly Taju
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Program Pascasarjana ISI Yogyakarta 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30067
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kesenian, terutama tradisi adiluhungnya, salah satunya adalah abdi dalem perempuan yang melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, ini menjadi sebuah pemandangan yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman saat ini. Perempuan yang memiliki makna peranan tinggi dalam roda kehidupan tercermin dalam Abdi dalem perempuan yakni sebagai ‘perempuan jawa ayu’ yang masih melestarikan konsep ma lima dalam kehidupannya. Konsep ma lima yaitu: manak (memberi keturunan), masak (memasak), maca (bersolek), mrantasi (dapat mengatasi segala sesuatu), dan manembah (melakukan bakti dan penghormatan pada Tuhan). Konten buku ini menggunakan penelitian kualitatif melalui antropologi visual yang berperan untuk menelaah kehidupan abdi dalem perempuan di dalam keraton, perempuan sebagai ibu untuk keluarga, dan perempuan sebagai masyarakat sosial. Sedangkan gambarnya menggunakan teknik esai foto, yang diperjelas dengan caption sehingga komunikasi dapat disampaikan secara faktual dan realistis, serta dengan cara penyajian layouts ruang kosong yang menarik. Sejauh ini belum ada buku yang memberikan informasi perihal abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya Tesis ini masyarakat luas tahu dan mengerti tentang kebudayaan Yogyakarta, terutama konsep ma lima dalam kehidupan ‘perempuan Jawa ayu’.