Todilaling

Awal mula berdirinya kerajaan Balanipa Mandar bermula dari persekutuan “Appe Banua Kayyang’’ berarti empat rumah besar yaitu Napo, Samasundu, Mosso, dan Todang-todang ke Appe banua kayyang tersebut sepakat mendirikan kerajaan Balanipa di Mandar dengan mengangkat I Mayambung. Kawasan yang di sebut “P...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SSEPRIANI, Andi Firdah
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2014
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30109
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-30109
record_format oai_dc
spelling isilib-301092016-08-30T09:07:01Z Todilaling SSEPRIANI, Andi Firdah Pattudu Mandar Maradia karya tari Todilaling FSP ISI Yogyakarta 2014 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30109 ST/Sep/t/2014 Awal mula berdirinya kerajaan Balanipa Mandar bermula dari persekutuan “Appe Banua Kayyang’’ berarti empat rumah besar yaitu Napo, Samasundu, Mosso, dan Todang-todang ke Appe banua kayyang tersebut sepakat mendirikan kerajaan Balanipa di Mandar dengan mengangkat I Mayambung. Kawasan yang di sebut “Pitu ulunna salu dan pitu babana binanga” (Rantebulahan, Aralle, Tabulahang, Mambi, Matanga, Tabang, Bambang). Sebelumnya tujuh kerajaan ini bersatu masyarakat Mandar hanya bersifat kesukuan yang biasa di pimpin oleh Maradia. Todilaling merupakan gelar Raja pertama (I Mayambung). kisah tentang I Mayambungi dan tujuh penari yang sangat setia dan bahkan rela menyertai Raja keliang lahat hal ini yang dinamakan Todilaling, dalam bahasa Mandar artinnya orang yang di angkut kedalam liang kubur. Kisah sejarah di Mandar ini menjadi inspirasi gagasan penciptaan tari. Karya tari Todilaling di tarikan oleh satu penari laki-laki sebagai Raja, tujuh penari puteri sebagai penari anak bangsawan, empat penari laki-laki sebagai pengawal Raja dan delapan penari puteri penggambaran masyarakat. Tipe tarinya adalah drama tari. Konsep geraknya merupakan perkembangan gerak dari tari Pattudu Yogyakarta xvi, 105 hlm.: ilus.; lamp.; 30 cm S1/ST http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Pattudu
Mandar
Maradia
karya tari
Todilaling
S1/ST
spellingShingle Pattudu
Mandar
Maradia
karya tari
Todilaling
S1/ST
SSEPRIANI, Andi Firdah
Todilaling
description Awal mula berdirinya kerajaan Balanipa Mandar bermula dari persekutuan “Appe Banua Kayyang’’ berarti empat rumah besar yaitu Napo, Samasundu, Mosso, dan Todang-todang ke Appe banua kayyang tersebut sepakat mendirikan kerajaan Balanipa di Mandar dengan mengangkat I Mayambung. Kawasan yang di sebut “Pitu ulunna salu dan pitu babana binanga” (Rantebulahan, Aralle, Tabulahang, Mambi, Matanga, Tabang, Bambang). Sebelumnya tujuh kerajaan ini bersatu masyarakat Mandar hanya bersifat kesukuan yang biasa di pimpin oleh Maradia. Todilaling merupakan gelar Raja pertama (I Mayambung). kisah tentang I Mayambungi dan tujuh penari yang sangat setia dan bahkan rela menyertai Raja keliang lahat hal ini yang dinamakan Todilaling, dalam bahasa Mandar artinnya orang yang di angkut kedalam liang kubur. Kisah sejarah di Mandar ini menjadi inspirasi gagasan penciptaan tari. Karya tari Todilaling di tarikan oleh satu penari laki-laki sebagai Raja, tujuh penari puteri sebagai penari anak bangsawan, empat penari laki-laki sebagai pengawal Raja dan delapan penari puteri penggambaran masyarakat. Tipe tarinya adalah drama tari. Konsep geraknya merupakan perkembangan gerak dari tari Pattudu
format Tugas Akhir
author SSEPRIANI, Andi Firdah
author_facet SSEPRIANI, Andi Firdah
author_sort SSEPRIANI, Andi Firdah
title Todilaling
title_short Todilaling
title_full Todilaling
title_fullStr Todilaling
title_full_unstemmed Todilaling
title_sort todilaling
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2014
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30109
_version_ 1741199774572347392