Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis

Sebagai masyarakat Hindu Bali yang dikenal relijius, dan kental akan tradisi dalam kehidupan beragama serta berkeseniannya, sangat dekat dengan upacara-upacara keagamaan, dengan menggunakan berbagai sarana yang menujukan kemegahan. Tampak yang paling menonjol dalam kehidupan keagamaan Hindu Bali ada...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Putu Harimbawa
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: Fakultas Seni Rupa ISI 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30122
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-30122
record_format oai_dc
spelling isilib-301222016-08-30T11:08:12Z Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis Putu Harimbawa Banten Gebogan SENI LUKIS Rwa Bhineda Local genius Niskala (tidak kasat mata) Filosofi Skala alam semesta (kasat mata) Hindu Bali Fakultas Seni Rupa ISI 2015 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30122 SL/Har/g/2015 Sebagai masyarakat Hindu Bali yang dikenal relijius, dan kental akan tradisi dalam kehidupan beragama serta berkeseniannya, sangat dekat dengan upacara-upacara keagamaan, dengan menggunakan berbagai sarana yang menujukan kemegahan. Tampak yang paling menonjol dalam kehidupan keagamaan Hindu Bali adalah penggunaan banten sebagai sarana upacara keagamaan. Hampir tidak ada aktifitas kehidupan yang tidak disertai dengan melakukan upacara keagamaan. Warisan nenek moyang yang mengandung nilai-nilai filosofis dan ajaran moral menjadi acuan masyarakat untuk berperilaku. Maka dalam pelaksanaan segala aktivitas keagamaan di masyarakat Hindu Bali tidak bisa dilepaskan dari kegiatan upacara adatnya. Hal ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan keagamaan dalam menghubungkan, atau mendekatkan diri dengan Sang penciptanya untuk selalu berusaha bersikap seimbang terhadap alam sekitarnya. Konsep ini terggambarkan dalam dua sifat alam yang berbeda, yakni Skala alam semesta (kasat mata), maupun Niskala (tidak kasat mata). Dalam masyarakat Hindu Bali dikenal dengan sebutan Rwa Bhineda, yakni baik-buruk, siang-malam, nyata-tidak nyata. Hal ini dilandasi oleh kesadaran bahwa alam semesta mengandung unsur-unsur kesatuan dalam perbedaan yang satu sama lain terkait dan membentuk satu kesatuan alam semesta. Salah satu sarana upacara yang menjadi perhatian adalah gebogan yang banyak mengandung aspek artistik. “Gebogan sebagai Inspirasi dalam Penciptaan Seni Lukis” adalah gebogan sebagai persembahan berupa susunan buah dan jajanan yang dihaturkan kehadapan Hyang Widhi sebagai bentuk rasa syukur atas rejeki yang dinikmati, gebogan sarat akan makna filosofi yang merupakan salah satu cara untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya. Untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Menjadi ilham yang membangkitkan kreatifitas dalam imajinasi untuk menghasilkan karya yang mengandung unsur local genius. Menciptakan sesuatu yang baru dalam bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengeskpresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang yang dibuat dalam bidang dua dimensional yaitu lukisan Yogyakarta xiii, 78 hlm.: ilus.; lamp.; 30 cm S1/SL http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic Banten
Gebogan
SENI LUKIS
Rwa Bhineda
Local genius
Niskala (tidak kasat mata)
Filosofi
Skala alam semesta (kasat mata)
Hindu Bali
S1/SL
spellingShingle Banten
Gebogan
SENI LUKIS
Rwa Bhineda
Local genius
Niskala (tidak kasat mata)
Filosofi
Skala alam semesta (kasat mata)
Hindu Bali
S1/SL
Putu Harimbawa
Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
description Sebagai masyarakat Hindu Bali yang dikenal relijius, dan kental akan tradisi dalam kehidupan beragama serta berkeseniannya, sangat dekat dengan upacara-upacara keagamaan, dengan menggunakan berbagai sarana yang menujukan kemegahan. Tampak yang paling menonjol dalam kehidupan keagamaan Hindu Bali adalah penggunaan banten sebagai sarana upacara keagamaan. Hampir tidak ada aktifitas kehidupan yang tidak disertai dengan melakukan upacara keagamaan. Warisan nenek moyang yang mengandung nilai-nilai filosofis dan ajaran moral menjadi acuan masyarakat untuk berperilaku. Maka dalam pelaksanaan segala aktivitas keagamaan di masyarakat Hindu Bali tidak bisa dilepaskan dari kegiatan upacara adatnya. Hal ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan keagamaan dalam menghubungkan, atau mendekatkan diri dengan Sang penciptanya untuk selalu berusaha bersikap seimbang terhadap alam sekitarnya. Konsep ini terggambarkan dalam dua sifat alam yang berbeda, yakni Skala alam semesta (kasat mata), maupun Niskala (tidak kasat mata). Dalam masyarakat Hindu Bali dikenal dengan sebutan Rwa Bhineda, yakni baik-buruk, siang-malam, nyata-tidak nyata. Hal ini dilandasi oleh kesadaran bahwa alam semesta mengandung unsur-unsur kesatuan dalam perbedaan yang satu sama lain terkait dan membentuk satu kesatuan alam semesta. Salah satu sarana upacara yang menjadi perhatian adalah gebogan yang banyak mengandung aspek artistik. “Gebogan sebagai Inspirasi dalam Penciptaan Seni Lukis” adalah gebogan sebagai persembahan berupa susunan buah dan jajanan yang dihaturkan kehadapan Hyang Widhi sebagai bentuk rasa syukur atas rejeki yang dinikmati, gebogan sarat akan makna filosofi yang merupakan salah satu cara untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungannya. Untuk menjaga keseimbangan alam semesta. Menjadi ilham yang membangkitkan kreatifitas dalam imajinasi untuk menghasilkan karya yang mengandung unsur local genius. Menciptakan sesuatu yang baru dalam bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengeskpresikan emosi, gerak, ilusi maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang yang dibuat dalam bidang dua dimensional yaitu lukisan
format Tugas Akhir
author Putu Harimbawa
author_facet Putu Harimbawa
author_sort Putu Harimbawa
title Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
title_short Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
title_full Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
title_fullStr Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
title_full_unstemmed Gebogan Sebagai Inspirasi Dalam Penciptaan Seni Lukis
title_sort gebogan sebagai inspirasi dalam penciptaan seni lukis
publisher Fakultas Seni Rupa ISI
publishDate 2015
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30122
_version_ 1741199777080541184