Teenager
Karya tari dengan judul Teenager adalah sebuah karya tari yang menggambarkan tentang kehidupan seorang remaja putri. Teenager dalam bahasa Inggris berarti remaja. Kehidupan remaja yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa menari perhatian penata. Masa remaja adalah masa dimana ses...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSP ISI Yogyakarta
2014
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30144 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Karya tari dengan judul Teenager adalah sebuah karya tari yang menggambarkan tentang kehidupan seorang remaja putri. Teenager dalam bahasa Inggris berarti remaja. Kehidupan remaja yang sedang dalam masa transisi dari anak-anak menuju dewasa menari perhatian penata. Masa remaja adalah masa dimana seseorang sedang mencari jati dirinya. Cerpen berjudul Tak Bisa Lepas karya Rina Muryantina menjadi inspirasi cerita yang diangkat oleh penata. Cerpen ini menceritakan tentang seorang gadis remaja yang dikhianati temannya. Cerpen tersebut lalu dihubungkan dengan pengalaman serta fenomena remaja yang ada disekitar penata. Seorang remaja akan mengalami perubahan kelekatan, dari orang tua menjadi dekat dengan teman sebayanya. Garapan tari ini lebih memfokuskan pada remaja putri. Sosok ibu dihadirkan karena seorang anak perempuan biasanya lebih dekat dengan ibunya, daripada dengan ayahnya. Seorang ibu akan lebih mengerti seperti apa kehidupan anak perempuannya, karena ibu pastinya pernah mengalaminya.sifat remaja putri yang ceria, serta berbagai masalah yang biasanya terjadi disajikan dalam karya ini. Masalah yang umum terjadi pada kehidupan nyata disajikan dalam sebuah cerita, yang disajikan dalam sebuah karya tari. Tipe tari yang digunakan penata adalah dramatari. Karya ini ditarikan oleh empat belas penari. Tujuh penari putri sebagai remaja putri, salah satunya sebagai peran utama. Satu orang penari putri sebagai ibu, dan satu penari putri sebagai anak kecil. Empat orang penari sebagai penari badut, satu badut dengan properti bola juggling, satu badut tanpa properti, dan dua orang badut dengan egrang. Gerakkan yang disajikan dalam karya ini mengembangkan gerakkan atau kegiatan sehari-hari. Gerak sehari-hari, seperti berdandan, memeluk membaca, diberi banyak pengembangan koreografi, seperti pengembangan waktu, ruang, dan tenaga. Variasi juga diberikan pada motif-motif tertentu agar tidak membosankan. Karya ini memberi suasana berbeda disetiap adegannya |
---|