Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah

Silence bukan hanya cara ungkap untuk menyatakan kekosongan dari kehadiran subjek melainkan juga, merefleksikan sebuah ruang yang kontemplatif, membuka ruang penafsiran dalam pemaknaan yang muncul, dan tidak bergantung pada atau tidaknya bunyi. Pada musik, silence tidak hanya dinyatakan oleh absenny...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Aditya Prasanda
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
MS/
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30503
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-30503
record_format oai_dc
spelling isilib-305032016-11-22T10:35:42Z Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah Aditya Prasanda sisir tanah performative silence lagu baik FSP ISI Yogyakarta 2016 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30503 MS/Pra/p/2016 Silence bukan hanya cara ungkap untuk menyatakan kekosongan dari kehadiran subjek melainkan juga, merefleksikan sebuah ruang yang kontemplatif, membuka ruang penafsiran dalam pemaknaan yang muncul, dan tidak bergantung pada atau tidaknya bunyi. Pada musik, silence tidak hanya dinyatakan oleh absennya bunyi atau bahkan tanda istirahat pada sebuah kalimat, silence juga dimaknai oleh tekstur musikal yang berada di dalam dan di luar musik itu sendiri. Silence dalam hal ini disebut sebagai performative silence, sebuah keheningan yang diperformakan.Sebuah grup musik folk asal Yogyakarta, Sisir Tanah, menggunakan performative silence sebagai elemen untuk mengkomunikasikan pesan dalam lirik lagunya kepada khalayak. Bertujuan mengetahui sejauh mana peran performative silence dalam pembangunan sebuah lagu dan identitas performative silence sebagai aspek musik, penelitian ini menggunakan salah satu lagu Sisir Tanah berjudul Lagu Baik sebagai fokus penelitian, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif serta pendekatan fenomenologi Clifford Geertz. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan kemunculan performative silence sangat bergantung pada: mood interpreter, keadaan tempat saat karya dimainkan, dan kapasitas pemaknaan musik si pendengar. Keberadaan performative silence yang bersifat temporer ini, menyebabkan performative silence belum bisa dikategorikan sebagai salah satu aspek musik yang utama dalam pembangunan sebuah lagu. Keberadaannya merupakan salah satu bentuk dari temporalitas musik (non diskursif/non linear), sebagai oposisi dari musik yang dapat diukur (musical time/diskursif/linear). Temporalitas musik menyebabkan peristiwa musik bergantung pada cara kita memaknainya, lalu menghasilkan sebuah pemaknaan Yogyakarta xiiii, 68 hlm.: ilus., lamp., 30 cm MS/ http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Indonesian
topic sisir tanah
performative silence
lagu baik
MS/
spellingShingle sisir tanah
performative silence
lagu baik
MS/
Aditya Prasanda
Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
description Silence bukan hanya cara ungkap untuk menyatakan kekosongan dari kehadiran subjek melainkan juga, merefleksikan sebuah ruang yang kontemplatif, membuka ruang penafsiran dalam pemaknaan yang muncul, dan tidak bergantung pada atau tidaknya bunyi. Pada musik, silence tidak hanya dinyatakan oleh absennya bunyi atau bahkan tanda istirahat pada sebuah kalimat, silence juga dimaknai oleh tekstur musikal yang berada di dalam dan di luar musik itu sendiri. Silence dalam hal ini disebut sebagai performative silence, sebuah keheningan yang diperformakan.Sebuah grup musik folk asal Yogyakarta, Sisir Tanah, menggunakan performative silence sebagai elemen untuk mengkomunikasikan pesan dalam lirik lagunya kepada khalayak. Bertujuan mengetahui sejauh mana peran performative silence dalam pembangunan sebuah lagu dan identitas performative silence sebagai aspek musik, penelitian ini menggunakan salah satu lagu Sisir Tanah berjudul Lagu Baik sebagai fokus penelitian, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif serta pendekatan fenomenologi Clifford Geertz. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan kemunculan performative silence sangat bergantung pada: mood interpreter, keadaan tempat saat karya dimainkan, dan kapasitas pemaknaan musik si pendengar. Keberadaan performative silence yang bersifat temporer ini, menyebabkan performative silence belum bisa dikategorikan sebagai salah satu aspek musik yang utama dalam pembangunan sebuah lagu. Keberadaannya merupakan salah satu bentuk dari temporalitas musik (non diskursif/non linear), sebagai oposisi dari musik yang dapat diukur (musical time/diskursif/linear). Temporalitas musik menyebabkan peristiwa musik bergantung pada cara kita memaknainya, lalu menghasilkan sebuah pemaknaan
format Tugas Akhir
author Aditya Prasanda
author_facet Aditya Prasanda
author_sort Aditya Prasanda
title Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
title_short Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
title_full Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
title_fullStr Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
title_full_unstemmed Performative Silence Dan Analisis Lagu Baik Karya Sisir Tanah
title_sort performative silence dan analisis lagu baik karya sisir tanah
publisher FSP ISI Yogyakarta
publishDate 2016
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=30503
_version_ 1741199849483665408