Arts Under Pressure : Memperjuangkan Keanekaragaman Budaya di Era Globalisasi

Kepemilikan monopoli atau oligopoli oleh segelintir korporasi budaya (perusahaan tradisional, konglomerasi budaya, dan korporasi - korporasi raksasa lainnya) telah memaksa kita untuk hanya menyukai (mengosumsi) karya - karya seni tertentu, dari mulai film, buku, tari, kerajinan, patung, lukisan, hin...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: SMIERS, Joost
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Insist Press 2009
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33064
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kepemilikan monopoli atau oligopoli oleh segelintir korporasi budaya (perusahaan tradisional, konglomerasi budaya, dan korporasi - korporasi raksasa lainnya) telah memaksa kita untuk hanya menyukai (mengosumsi) karya - karya seni tertentu, dari mulai film, buku, tari, kerajinan, patung, lukisan, hingga seni pertunjukkan. Seolah - olah kita mempunyai pilihan, padahal sebenarnya pilihan yang ada adalah sama - sama saja. Keanekaragaman budaya menjadi semakin terancam di era globalisasi ekonomi. Budaya dan karya seni tidak lagi merupakan ekspresi perasaan dan dialektika masyarakat, namun tak lebih hanya sekedar barang dagangan saja. Buku ini akan mengungkap hal tersebut dengan sangat menarik, dilengkapi dengan saran - saran dari penulis menyoal bagaimana mencegah semakin menguapnya keanekaragaman budaya dimakan kepentingan ekonomi dan globalisasi. Sangat cocok untuk para akademis, seniman, pegiat budaya, aktivis, maupun masyarakat umum sebagai produsen sekaligus konsumen kebudayaan dan karya seni.