Menolak Postmodernisme
Buku ini memperbincangkan apakah Marxisme klasik yang dianggap oleh kebanyakan intelektual sayap kiri saat ini sebagai sudah sangat ketinggalan jaman bisa memberikan lentera penerang dan turut memberikan sumbangsih bagi perbaikan kondisi saat ini. Penulis melacak akar pemikiran postmodernisme kontem...
Saved in:
| Main Author: | |
|---|---|
| Format: | Buku Teks |
| Language: | Indonesian |
| Published: |
Resist Book
2008
|
| Subjects: | |
| Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33074 |
| Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
| Summary: | Buku ini memperbincangkan apakah Marxisme klasik yang dianggap oleh kebanyakan intelektual sayap kiri saat ini sebagai sudah sangat ketinggalan jaman bisa memberikan lentera penerang dan turut memberikan sumbangsih bagi perbaikan kondisi saat ini. Penulis melacak akar pemikiran postmodernisme kontemporer seperti gagasan oleh Baudrillard dan Lyotard dilacaknya hingga pada pemikiran Nietzche. Penulis dengan tajam juga membedah gagasan para pengkritik terkemuka postmodernisme seperti Habermas dan Jameson. Bagi penulis, postmodernisme mencerminkan tak lebih dari sekedar kekecewaan generasi revolusioner tahun 68 dan masuknya banyak anggota ke dalam “kelas menengah baru”. Postmodernisme dibaca sebagai suatu gejala frustasi politik dan mobilitas sosial dibanding sebagai fenomena budaya atau intelektual. |
|---|