Jesus di Hollywood
Yesus-sang messiah dalam iman Kristiani telah lama memukau para pembuat film. Motivasi di balik ikhtiar memfilmkan Yesus mulai dari keinginan merengkuh jumlah penonton yang besar hingga niatan menebarkan iman Kristen ke penjuru dunia. Pertanyaannya, mengapa kisah Yesus menarik untuk difilmkan? Jawa...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Buku Teks |
Language: | Indonesian |
Published: |
Penerbit Kanisius
2009
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33077 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Yesus-sang messiah dalam iman Kristiani telah lama memukau para pembuat film. Motivasi di balik ikhtiar memfilmkan Yesus mulai dari keinginan merengkuh jumlah penonton yang besar hingga niatan menebarkan iman Kristen ke penjuru dunia. Pertanyaannya, mengapa kisah Yesus menarik untuk difilmkan? Jawabannya boleh jadi beragam. Buku ini memperlihatkan apa yang bisa dilakukan dalam kajian sinema, bahwa film dipandang sebagai teks, yang dalam buku ini menjadi topik dengan pendekatan teori semiotik, sastra maupun antropologi untuk menunjukkan perjuangan ideologis berbagai versi film-film tentang Yesus. Sudut pandang penulis dalam melakukan riset ini bukan pada keberagaman tafsir teologis justru “dinamika mitos Yesus”. Narasi Yesus agaknya dipahami sebagai sesuatu yang senantiasa berkembang, kendati Injil tetap saja menjadi sumber rujukan utamanya. Analisis morfologi dongeng dari Vladimir Propp digunakan penulis sebagai metode untuk membedah kisah Yesus dakam 3 film, yaitu: The King of Kings (1961), The Last Temptation of Christ (1988) dan The Passion of the Christ (2004). Dari ketiga film tersebut didapatlah temuan menarik, yaitu sosok Yesus muncul sebagai pahlawan (hero), akan tetapi ada dua jenis pahlawan: pahlawan yang dikorbankan (victim hero) dalam film The King of Kings dan The Passiaon of the Christ, sedangkan sebagai pahlawan yang mencari (seeker hero) dalam film The Last Temptation of Christ. |
---|