The Court of Surakarta

Di awal abad 20, Indonesia dibagi menjadi 350 kerajaan besar dan lebih kecil. Meskipun imperialisme Belanda dipengaruhi pola ini, sejarah politik kepulauan selama berabad-abad telah ditandai oleh ekspansi dan kontraksi berbagai bidang lokal pengaruh. Salah satu pusat tertua dan paling kuat dari keku...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: MIKSIC, John N.
Format: Buku Teks
Language:English
Published: BAB Publising 2012
Subjects:
900
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33266
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
id isilib-33266
record_format oai_dc
spelling isilib-332662017-03-13T12:14:25Z The Court of Surakarta MIKSIC, John N. Kebudayaan Keraton Surakarta BAB Publising 2012 en Buku Teks http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33266 978-979-8926-28-0 959.82 Mik c Di awal abad 20, Indonesia dibagi menjadi 350 kerajaan besar dan lebih kecil. Meskipun imperialisme Belanda dipengaruhi pola ini, sejarah politik kepulauan selama berabad-abad telah ditandai oleh ekspansi dan kontraksi berbagai bidang lokal pengaruh. Salah satu pusat tertua dan paling kuat dari kekuasaan di kepulauan Indonesia yang luas selalu berada di Jawa Tengah. Keraton Surakarta Hadiningrat, yang dibentuk pada tahun 1740-an, bisa melacak asal-usulnya ke kerajaan abad ke-8. Pada tahun 1945 kerajaan kuno digantikan oleh yang baru terbentuk Republik Indonesia. Pengadilan dengan persenjataan lengkap mereka tradisi kuno memberi jalan untuk etos politik baru di mana prestasi individu diganti kelahiran aristokrat sebagai kriteria utama untuk sukses. Semalam pengadilan dikurangi menjadi tidak relevan politik. penguasa mereka kehilangan kedua kekuasaan diwariskan dan sumber pendapatan tradisional. Banyak hanya menghilang, sementara yang lain menempel keberadaan genting sebagai tempat wisata atau pusat-pusat budaya. Jawa sekarang rumah bagi lebih dari 100 juta orang, dua pertiga di antaranya milik kelompok etnis dikenal sebagai orang Jawa. budaya Jawa dikenal untuk tingkat tinggi dari perbaikan dan pengabdian kepada ide-ide spiritualitas dan etiket. stereotip ini, dipupuk sebagian oleh Belanda, masker kompleksitas yang jauh lebih kaya. The setengah abad terakhir telah melihat banyak perubahan sosial yang cepat, biasanya damai, tetapi lebih dari sekali ditandai dengan kekerasan ekstrem. Pengadilan Surakarta terus berupaya untuk menemukan cara-cara baru untuk mencapai keselarasan antara perubahan dan tradisi yang filsafat Jawa selalu ditekankan sebagai salah satu tujuan utamanya. Jakarta http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/AT.6.03.2017.jpg.jpg&width=200 148 hal. : il. ; 21 cm 900 http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/AT.6.03.2017.jpg.jpg&width=200
institution Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language English
topic Kebudayaan
Keraton
Surakarta
900
spellingShingle Kebudayaan
Keraton
Surakarta
900
MIKSIC, John N.
The Court of Surakarta
description Di awal abad 20, Indonesia dibagi menjadi 350 kerajaan besar dan lebih kecil. Meskipun imperialisme Belanda dipengaruhi pola ini, sejarah politik kepulauan selama berabad-abad telah ditandai oleh ekspansi dan kontraksi berbagai bidang lokal pengaruh. Salah satu pusat tertua dan paling kuat dari kekuasaan di kepulauan Indonesia yang luas selalu berada di Jawa Tengah. Keraton Surakarta Hadiningrat, yang dibentuk pada tahun 1740-an, bisa melacak asal-usulnya ke kerajaan abad ke-8. Pada tahun 1945 kerajaan kuno digantikan oleh yang baru terbentuk Republik Indonesia. Pengadilan dengan persenjataan lengkap mereka tradisi kuno memberi jalan untuk etos politik baru di mana prestasi individu diganti kelahiran aristokrat sebagai kriteria utama untuk sukses. Semalam pengadilan dikurangi menjadi tidak relevan politik. penguasa mereka kehilangan kedua kekuasaan diwariskan dan sumber pendapatan tradisional. Banyak hanya menghilang, sementara yang lain menempel keberadaan genting sebagai tempat wisata atau pusat-pusat budaya. Jawa sekarang rumah bagi lebih dari 100 juta orang, dua pertiga di antaranya milik kelompok etnis dikenal sebagai orang Jawa. budaya Jawa dikenal untuk tingkat tinggi dari perbaikan dan pengabdian kepada ide-ide spiritualitas dan etiket. stereotip ini, dipupuk sebagian oleh Belanda, masker kompleksitas yang jauh lebih kaya. The setengah abad terakhir telah melihat banyak perubahan sosial yang cepat, biasanya damai, tetapi lebih dari sekali ditandai dengan kekerasan ekstrem. Pengadilan Surakarta terus berupaya untuk menemukan cara-cara baru untuk mencapai keselarasan antara perubahan dan tradisi yang filsafat Jawa selalu ditekankan sebagai salah satu tujuan utamanya.
format Buku Teks
author MIKSIC, John N.
author_facet MIKSIC, John N.
author_sort MIKSIC, John N.
title The Court of Surakarta
title_short The Court of Surakarta
title_full The Court of Surakarta
title_fullStr The Court of Surakarta
title_full_unstemmed The Court of Surakarta
title_sort court of surakarta
publisher BAB Publising
publishDate 2012
url http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33266
callnumber-raw http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/AT.6.03.2017.jpg.jpg&width=200
callnumber-search http://opac.isi.ac.id//lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/AT.6.03.2017.jpg.jpg&width=200
_version_ 1741199912261910528