Ansambel Musik Nggo Lamba Dalam Upacara Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata Di Danau Kelimutu Ende Flores Nusa Tenggara Timur

Seni Pertunjukan dalam masyarakat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Masyarakat sebagai pemilik kebudayaan memiliki peranan untuk melestarikannya. Seni pertunjukan memiliki wujud yang berbeda-beda, seni pertunjukan sendiri memiliki arti dan makna bahkan memiliki ciri khas yang...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: KARTINA, Ariesty Victoria
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2017
Subjects:
EG
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33294
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Seni Pertunjukan dalam masyarakat merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat itu sendiri. Masyarakat sebagai pemilik kebudayaan memiliki peranan untuk melestarikannya. Seni pertunjukan memiliki wujud yang berbeda-beda, seni pertunjukan sendiri memiliki arti dan makna bahkan memiliki ciri khas yang khusus sesuai dengan konteksnya. Kesenian musik Nggo Lamba yang terdapat di Ende Lio Flores Nusa Tenggara Timur merupakan seni pertunjukan rakyat yang digunakan untuk mengiringi tarian adat dalam berbagai macam upacara ritual adat seperti upacara syukuran, upacara pernikahan, upacara Pati Ka dan upacara adat lainnya. Upacara Pati Ka merupakan upacara adat memberi makan para leluhur yang tinggal di puncak danau Kelimutu. Upacara tersebut dirangkai dalam Sepekan Pesta Danau Kelimutu yang diawali dengan upacara adat wela kamba, pagelaran seni budaya nusantara hingga pelaksanaan upacara Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata. Bukan hanya musik Nggo Lamba dan tarian yang disuguhkan dalam upacara Pati Ka, namun beberapa sesaji yang merupakan makanan adat juga disuguhkan. Iringan musik yang merupakan sebuah wujud memiliki bentuk penyajian tersendiri, mulai dari bentuk penyajian non musikal dan bentuk penyajian musikal. Berdasarkan bentuk penyajian musikal, Nggo Lamba merupakan ansambel musik yang dimainkan secara berulang-ulang dan mengikuti selera pemainnya. Nada dalam instrumen dari setiap daerah berbeda-beda dan pola permainannya pun berubah ketika permainannya dirasa sudah cukup. Nggo Lamba bukan hanya sebagai musik pengiring namun dalam upacara ritual adat, musik ini memiliki arti tersendiri yang dipercayai masyarakat setempat, seperti jika musik ini dibunyikan maka semua masyarakat daerah tersebut berhenti beraktivitas.