Menganyam Rupa

Karya seni diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat, karena seni merupakan bagian dari masyarakat. Dalam pengertian ini, seni seharusnya tidak hanya dianggap sebagai sebuah keindahan, kesenangan atau sekadar soal kemasan.1 Ketika kegiatan manusia kini dikuasai pencarian...

Full description

Saved in:

Bibliographic Details
Main Author:	FIDIATMOKO, Arif
Format:	Tugas Akhir
Language:	Indonesian
Published:	FSR ISI Yk. 2017
Subjects:	Menganyam Rupa SENI LUKIS SL
Online Access:	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33299
Tags:	Add Tag No Tags, Be the first to tag this record!

PINJAM

id	isilib-33299
record_format	oai_dc
spelling	isilib-332992017-03-14T14:43:45Z Menganyam Rupa FIDIATMOKO, Arif Menganyam Rupa SENI LUKIS FSR ISI Yk. 2017 id Tugas Akhir http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33299 - SL/Fid/m/2017 Karya seni diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat, karena seni merupakan bagian dari masyarakat. Dalam pengertian ini, seni seharusnya tidak hanya dianggap sebagai sebuah keindahan, kesenangan atau sekadar soal kemasan.1 Ketika kegiatan manusia kini dikuasai pencarian keuntungan ekonomi, seni seringkali dianggap sebagai pemborosan, demi tujuan yang tidak bisa dimengerti. “Seni berharga hanya kalau menghasilkan keuntungan finansial, sekadar barang jualan”.2 Hal ini menjadi salah satu alasan seni tradisi mulai ditinggalkan, karena seni tradisional dianggap sudah usang. Seharusnya hal tersebut tidak menjadikan masyarakat meninggalkannya, karena seakan tidak mengikuti perkembangan teknologi, justru sebaliknya harus dihargai dan dilestarikan dengan mengembalikan akar-akar seni tradisi sebagai sumber-sumber bagi seni yang lebih luas. Maka, seni tradisi akan selalu digali dan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih menarik. Seperti yang dikatakan di atas bahwa seni sebenarnya mampu menciptakan keanekaragaman. Bila kita amati dari sebagian banyak fenomena yang terjadi saat ini, salah satu yang menarik adalah perkembangan dalam kriya anyam atau lebih tepatnya tentang anyaman. Anyaman pada dasarnya merupakan benda mati yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, terutama pada dunia arsitektur atau hasil kerajinan yang mencakup nilai estetik interior maupun eksterior. Anyaman merupakan salah satu bahan yang dahulu digunakan untuk membuat dinding, keranjang, tikar, tas, dan kerajinan. Anyaman dalam aspek ini diambil dan diolah menjadi bentuk. Anyaman menjadi menarik ketika proses menjalin pita atau bilah-bilah bambu yang disusun menurut dua, tiga, dan empat arah. Bahkan prinsip menganyam adalah menyisipkan dan menumpangkan bilah-bilah anyaman yang berbeda arah, sehingga terbentuk benda atau objek-objek yang indah dan menarik. Hal tersebut menjadi inspirasi dalam tema penciptaan karya seni lukis. Yogyakarta xi, 71 hal.: ilus.; 30 cm. SL http://opac.isi.ac.id//images/default/image.png
institution	Institut Seni Indonesia Yogyakarta
collection	Perpustakaan Yogyakarta
language	Indonesian
topic	Menganyam Rupa SENI LUKIS SL
spellingShingle	Menganyam Rupa SENI LUKIS SL FIDIATMOKO, Arif Menganyam Rupa
description	Karya seni diciptakan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat, karena seni merupakan bagian dari masyarakat. Dalam pengertian ini, seni seharusnya tidak hanya dianggap sebagai sebuah keindahan, kesenangan atau sekadar soal kemasan.1 Ketika kegiatan manusia kini dikuasai pencarian keuntungan ekonomi, seni seringkali dianggap sebagai pemborosan, demi tujuan yang tidak bisa dimengerti. “Seni berharga hanya kalau menghasilkan keuntungan finansial, sekadar barang jualan”.2 Hal ini menjadi salah satu alasan seni tradisi mulai ditinggalkan, karena seni tradisional dianggap sudah usang. Seharusnya hal tersebut tidak menjadikan masyarakat meninggalkannya, karena seakan tidak mengikuti perkembangan teknologi, justru sebaliknya harus dihargai dan dilestarikan dengan mengembalikan akar-akar seni tradisi sebagai sumber-sumber bagi seni yang lebih luas. Maka, seni tradisi akan selalu digali dan dikembangkan menjadi sesuatu yang lebih menarik. Seperti yang dikatakan di atas bahwa seni sebenarnya mampu menciptakan keanekaragaman. Bila kita amati dari sebagian banyak fenomena yang terjadi saat ini, salah satu yang menarik adalah perkembangan dalam kriya anyam atau lebih tepatnya tentang anyaman. Anyaman pada dasarnya merupakan benda mati yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, terutama pada dunia arsitektur atau hasil kerajinan yang mencakup nilai estetik interior maupun eksterior. Anyaman merupakan salah satu bahan yang dahulu digunakan untuk membuat dinding, keranjang, tikar, tas, dan kerajinan. Anyaman dalam aspek ini diambil dan diolah menjadi bentuk. Anyaman menjadi menarik ketika proses menjalin pita atau bilah-bilah bambu yang disusun menurut dua, tiga, dan empat arah. Bahkan prinsip menganyam adalah menyisipkan dan menumpangkan bilah-bilah anyaman yang berbeda arah, sehingga terbentuk benda atau objek-objek yang indah dan menarik. Hal tersebut menjadi inspirasi dalam tema penciptaan karya seni lukis.
format	Tugas Akhir
author	FIDIATMOKO, Arif
author_facet	FIDIATMOKO, Arif
author_sort	FIDIATMOKO, Arif
title	Menganyam Rupa
title_short	Menganyam Rupa
title_full	Menganyam Rupa
title_fullStr	Menganyam Rupa
title_full_unstemmed	Menganyam Rupa
title_sort	menganyam rupa
publisher	FSR ISI Yk.
publishDate	2017
url	http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33299
_version_	1741199918605795328

Menganyam Rupa

Similar Items