Seni-apa itu ?: Posisi estetika dari Platon sampai Danto

Dimana ada manusia, di sana ternyata ada seni. Dan meskipun karya seni dibikin dengan pelbagai tujuan, akan tetapi semua dipersatukan oleh kenyataan bahwa dimensi seni adalah keindahan. Manusia yang menciptakan karya seni mau menciptakan sesuatu yang indah. Berhadapan dengan seni timbul pelbagai per...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: HAUSKELLER, Michael
Format: Buku Teks
Language:Indonesian
Published: Kanisius 2015
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33400
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Dimana ada manusia, di sana ternyata ada seni. Dan meskipun karya seni dibikin dengan pelbagai tujuan, akan tetapi semua dipersatukan oleh kenyataan bahwa dimensi seni adalah keindahan. Manusia yang menciptakan karya seni mau menciptakan sesuatu yang indah. Berhadapan dengan seni timbul pelbagai pertanyaan. Apa itu indah ? Apa itu seni ? Apa yang membedakan karya seni dari karya bukan seni ? Atas dasar apa karya seni di nilai indah ? Apa keindahan ada kedekatan dengan kebaikan, dengan kebaikan moral ?. Dan sebaliknya, apa seni juga boleh memproduksikan sesuatu yang kelihatan atau kedengaran jelak ? apakah sesuatu yang dengan sengaja dibuat untuk mengungkapkan kejelekan dapat disebut seni ?. Pertanyaan - pertanyaan ini, yang bagi awam tidak mudah dijawab, termasuk wilayah estetika, yaitu refleksi filosofis atas pengetahuan indrawi, khususnya dari sudut keindahan. Menelusuri pertanyaan - pertanyaan estetika itu adalah apa yang dilakukan Michael Hauskeller dalam buku kecil ini. Namun bukan Michael sendiri yang mencoba menjawabnya. Melainkan dengan ringkas, jelas dan mudahdibaca membahas pandangan 16 filosof paling penting yang pernah memikirkan hal seni dan keindahan, mulai dari Platon sampai dengan Arthur C. Danto. Buku ini bukan hanya enak dibaca, melainkan betul - betul memberikan kita pengertian cukup mendalam tentang apa itu estetika. Kita menjadi mengerti betapa kaya sudut pandangnya estetika itu.