Stilasi Shio dalam Penciptaan Karya Kriya Logam

Shio merupakan simbol mitologi binatang Cina yang digunakan untuk menandai duabelas siklus tahunan Cina. Shio diwujudkan dalam bentuk duabelas binatang yaitu, tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Duabelas macam bentuk binatang tersebut sudah distil...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ANDI, Eko Yudi
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSR ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
KL
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33404
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Shio merupakan simbol mitologi binatang Cina yang digunakan untuk menandai duabelas siklus tahunan Cina. Shio diwujudkan dalam bentuk duabelas binatang yaitu, tikus, kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan babi. Duabelas macam bentuk binatang tersebut sudah distilasi. Masing-masing simbol shio masih dipercaya oleh masyarakat Cina. Pemakaian hewan mitologi sebagai simbol seperti shio juga dikenal di Indonesia, misalnya dalam Candi Hindu. Binatang sapi digunakan sebagai kendaraan dewa Shiwa, Garuda digunakan sebagai wahana oleh dewa Wisnu dan dewa Brahma yang menggunakan angsa sebagai tunggangannya. Di Jawa juga dikenal simbol pawukon yang digambarkan dalam bentuk wayang dan hewan. Di negara Barat pemakaian simbol mirip dengan shio dikenal dengan nama zodiak. Zodiak dibagai menjadi duabelas macam yaitu, capricon, aquarius, virgo, cancer, scorpio, taurus, libra, sagitarius, leo, gemini, aries dan pisces. Bentuk binatang yang diwujudkan dalam bentuk shio memiliki karater dan bentuk yang artistik yang disesuaikan dengan sifat seseorang yang tanggal lahirnya berada dalam periode tahun salah satu shio. Hal-hal inilah yang menjadi latarbelakang dari pembuatan tugas akhir ini. Penciptaan karya Tugas Akhir ini menggunakan metode pendekatan estetika. Estetika adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan. Tiga unsur estetika yang digunakan dalam berkesenian meliputi wujud atau rupa, bobot atau isi dan penampilan atau penyajian. Khusus untuk proses penciptaan dan perwujudan karya Tugas Akhir penulis berlandaskan pada metode penciptaan SP. Gustami, yang membagi proses pembuatan karya dalam tiga tahap yaitu, eksplorasi, perancangan dan perwujudan. Penulis menggunakan tiga tahapan tersebut karena metode tersebut cocok digunakan dalam pembuatan karya. Penciptaan karya Tugas Akhir ini menghasilkan karya-karya yang masing-masing menggambarkan karakteristik shio yang telah distilasi oleh penulis. Stilasi yang dilakukan penulis menghasilkan bentuk shio yang mempunyai karakter berbeda dengan bentuk shio dari Cina. Perwujudan karya dalam tugas akhir ini berupa karya seni fungsional dan non fungsional.