Eksistensi Kesenian Badui Babussalam Di Dusun Candran Desa Sidoarum Kecamatan Godean Kabupaten Sleman

Kesenian Badui merupakan kesenian rakyat di Kabupaten Sleman yang masih bertahan dan eksis hingga saat ini. Salah satunya adalah Kesenian Badui Babussalam di Dusun Candran, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Kesenian Badui Babussalam hidup dan berkembang di tengah masyarakat yang may...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: ASTUTI, Yuni Ika
Format: DVD
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33471
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Kesenian Badui merupakan kesenian rakyat di Kabupaten Sleman yang masih bertahan dan eksis hingga saat ini. Salah satunya adalah Kesenian Badui Babussalam di Dusun Candran, Desa Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman. Kesenian Badui Babussalam hidup dan berkembang di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Islam. Kesenian Badui Babussalam termasuk dalam pelembagaan seni shalawat. Dalam pertunjukannya kesenian ini menggunakan syair-syair yang berisi tentang pesan atau nasehat untuk mengajak dalam kebaikan dan berisi puji- pujian kepada Allah SWT. Keberadaan Kesenian Badui Babussalam tidak dipungkiri dapat bertahan di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin pesat. Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor penting sehingga dapat mempertahankan eksistensi kesenian tersebut. Selain itu, memiliki kaitan yang erat antara Kesenian Badui Babussalam dengan berbagai unsur kebudayaan. Hal tersebut merupakan potensi yang dimiliki untuk dapat bertahan dan menandakan bahwa Kesenian Badui Babussalam saling terkait dengan segala aspek kebudayaan yang ada dalam masyarakat sehingga keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat dan dapat mempertahankan eksistensinya hingga saat ini. Eksistensi kesenian Badui Babussalam di Dusun Candran disajikan dalam berbagai acara, misalnya syukuran pernikahan khitanan, perayaan hari besar, merti desa atau bersih desa. Pertunjukan kesenian Badui ini digunakan sebagai sarana hiburan dan salah satu cara mengungkapkan rasa syukur. Kesenian ini di samping sebagai hiburan juga menjadi alat komunikasi antar masyarakatnya, juga sebagai aset budaya yang patut dilestarikan