Pola Penataan Ruang Pada Interior Bangunan Relokasi Korban Bencana Longsor Di Desa Sidorejo Tieng
Pada tanggal 20 januari 2010 di daerah Wonosobo Jawa tengah tepatnya di desa Sidorejo,Tieng, Kecamatan Kejajar, Terjadi bencana tanah longsor. Bencana tersebut mengakibatkan banyak bangunan penduduk yang hancur.BNPB( Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) mengadakan relokasi, membangun rumah yang b...
Saved in:
Main Author: | |
---|---|
Format: | Tugas Akhir |
Language: | Indonesian |
Published: |
FSR ISI Yogyakarta
2016
|
Subjects: | |
Online Access: | http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33552 |
Tags: |
Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
|
Summary: | Pada tanggal 20 januari 2010 di daerah Wonosobo Jawa tengah tepatnya di desa Sidorejo,Tieng, Kecamatan Kejajar, Terjadi bencana tanah longsor. Bencana tersebut mengakibatkan banyak bangunan penduduk yang hancur.BNPB( Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) mengadakan relokasi, membangun rumah yang bersifat huntap (hunian tetap), dengan bentuk bangunan pagar kandang (hanya berupa bangunan tanpa skat). Dari pemerintah propinsi melalui Cipta Karya P.U, memberikan bantuan skat untuk warga relokasi tersebut. Dengan melihat keberadaan Relokasi tersebut , penelitian ini disusun dengan tujuan untuk meneliti penataan ruang pada interior bangunan relokasi tersebut yang dilakukan para penduduk yang tinggal di bangunan tersebut meliputi kebutuhan ruang, organissasi ruang, sirkulasi ruang, dan hirarki ruang, dan penelitian ini juga bertujuan untuk mengamati adaptasi perilaku dan adjustmen yang dilakukan penduduk Sidorejo pada huniannya yang baru seperti bagaimana mereka memberi tambahan baik dari skat pembatas ruang atau ruangan yang baru pada bangunan yang mulanya hanya berupa bangunan pagar kandang. Dengan metode penelitian deskriptif dan metode analisis kualitatif, dapat disimpulkan bahwa ada kesamaan pada tata ruangnya pada komplek relokasi tersebut, kebutuhan ruang yang sama, dan organisasi ruang terpusat, dimana semua zona terhubung dari ruang tamu/ ruang depan, dan sirkulasi ruang yang memiliki jalur jalur linier yang memanjang dari atau berakhir di sebuah titik pusat bersama, seolah olah seperti menyebar dari satu titik atau memusat ke satu titik. Adaptasi yang dilakukan pada penataan ruang terlihat dari penempatan Zona publik di ruang tamu yang berada di depan ,dan bagaimana mereka beradaptasi pada suhu dingin seperti peletakan kamar di atas baik loteng atau penambahan ketinggian pada tempat tidur yang seperti dilakukan pada ruang ruang tempat tinggal mereka sebelumnya dan penduduk tieng pada umumnya. |
---|