Pementasan Lakon Asal-usul Pulau Belitong oleh Kelompok Dulmuluk Tiang Balai Desa Kembiri Kecamatan Membalong Kabupaten Belitung Sebuah Kajian Tekstual Pertunjukan

Penelitian Tugas Akhir Pementasanan Lakon Asal-Usul Pulau Belitong Oleh Kelompok Dulmuluk Tiang Balai Desa Kembiri Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Sebuah Kajian Tekstual Pertunjukan ini mempergunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan karena mampu mengg...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: YUNITA, Ade
Format: Tugas Akhir
Language:Indonesian
Published: FSP ISI Yogyakarta 2016
Subjects:
Online Access:http://opac.isi.ac.id//index.php?p=show_detail&id=33572
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!
PINJAM
Description
Summary:Penelitian Tugas Akhir Pementasanan Lakon Asal-Usul Pulau Belitong Oleh Kelompok Dulmuluk Tiang Balai Desa Kembiri Kecamatan Tanjung Pandan Kabupaten Belitung Sebuah Kajian Tekstual Pertunjukan ini mempergunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan karena mampu menggambarkan, menjelaskan dan membangun hubungan dari berbagai kategori yang ada. Dengan demikian analisis kualitatif mampu menjelaskan tekstual pertunjukan Lakon Asal Usul Pulau Belitong Kelompok Dulmuluk Tiang Balai. Penelitian ini menggunakan teori dramaturgi George Kernodle & Portia Kernodle (1978) dramaturgi ada enam kemungkinan nilai-nilai dramatik yang menyusun kesatuan wujud karya teater. Keenam nilai dramatik tersebut mencakup plot, tokoh, tema, dialog, suasana dan spektakel. Ketiga unsur yang pertama adalah struktur, sedangkan ketiga berikutnya disebut sebagai tekstur. Struktur dan tektur tersebut dipergunakan untuk mengkaji tektual pertunjukan Lakon Asal Usul Pulau Belitong Kelompok Dulmuluk Tiang Balai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pementasanan Lakon Asal Usul Pulau Belitong didapatkan kejelasan bahwa adegannya mulai dari Prolog, Adegan I sampai dengan XIV, dan Epilog. Struktur lakonnya 1). Plot meliputi eksposisi, komplikasi, klimak dan koklusi serta mutu alur erat. 2). Tokoh-tokohnya : Raja Bali, Putri Bali, Permaisuri, Perdana Menteri 1, 2, Pak Adam, Pak Kabi 1, 2, Putra Bangsawan termasuk jenis tokoh datar atau tokoh pipih (flat character). Tokoh Pak Adam memiliki daya tarik karena kelucuan dan wejengannya. 3). Temanya terdiri tema sosial, tema utama (mayor) “Asal nama Belitong adalah dari pulau Bali yang dipotong” dan tema ikutan (minor) “Pengorbanan Putri Bali demi kehormatan Raja Bali dan keluarganya.” Tekstur lakon terdiri: 1). Dialog sudah berfungsi menyajikan informasi, mewujudkan karakter, menggiring perhatian pada kepentingan plot, menghidupkan tema naskah, dan membantu pembentukan nada dan suasana. 2). Suasana diciptakan oleh bunyi-bunyi, dan citra-citra bahasa daerah Belitung demi mengendalikan suasana hati pementasan. 3). Spektakel cenderung bersahaja karena dialog dan pembawaan karakter setiap tokoh lebih terlihat seperti orang keseharian. Hal yang mendukung hadirnya spektakel seperti sett dekorasi, kostum, make up, musik dan lampu.